Konteksnya jadi semakin rumit. STC, yang didukung oleh UEA, memang sedang agresif belakangan ini. Mereka berupaya menghidupkan kembali negara Yaman Selatan yang dulu merdeka. Gerakannya cepat sebagian besar wilayah berhasil mereka sapu, mengusir pasukan pemerintah dan sekutunya.
Di sisi lain, koalisi pimpinan Saudi sudah angkat bicara. Mereka memperingatkan akan berdiri di belakang pemerintah Yaman jika terjadi konfrontasi militer dengan pasukan separatis. Bahkan, Saudi mendesak STC untuk mundur ‘secara damai’ dari provinsi-provinsi yang baru direbut.
Sebuah video yang dirilis koalisi disebut-sebut menjadi bukti. Rekaman itu konon menunjukkan proses pembongkaran senjata setelah kapal-kapal asal UEA itu berlabuh.
Al-Maliki tak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa aksi pengiriman senjata ini melanggar banyak hal.
Jadi, situasinya kini seperti bara dalam sekam. Peringatan telah diberikan, serangan sudah dilakukan. Apa yang terjadi selanjutnya, kita tunggu saja.
Artikel Terkait
Prabowo Sambut 2026 di Tengah Warga Batang Toru, Nyanyikan Lagu Kebangsaan dan Peluk Anak-anak
Malam Tahun Baru di Bundaran HI: Sorak dan Doa untuk Aceh
Kapolda Riau: Alam Butuh Aksi Nyata, Bukan Janji Kosong
Detik-Detik 2026: Sorak dan Kembang Api Warnai Malam di Bundaran HI