Kabupaten Aceh Tamiang perlahan mulai bangkit. Di tengah upaya pemulihan pascabanjir dan longsor, PT Waskita Karya (Persero) Tbk kini tengah berpacu dengan waktu. Targetnya jelas: menyelesaikan puluhan unit hunian sementara atau huntara secepat mungkin untuk warga yang kehilangan tempat tinggal.
Pengerjaannya dilakukan non-stop, 24 jam penuh. Tidak ada jeda. Hal ini agar 80 unit huntara yang dijanjikan bisa segera dihuni. Standarnya pun ditegaskan, harus layak huni, aman, dan nyaman bagi para korban bencana.
Beberapa waktu lalu, lokasi pembangunan ini langsung ditinjau oleh Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN, Dony Oskaria. Rudi Purnomo selaku Direktur Business Strategic, Portfolio & Human Capital Waskita dan Paulus Budi Kartiko, Direktur Operasi II, turut mendampingi.
Dalam keterangan tertulisnya Rabu (31/12/2025), Paulus Budi Kartiko menyampaikan semangat tim di lapangan.
"Perseroan bersama Danantara dan BP BUMN bersinergi membantu saudara-saudara terdampak bencana di Aceh. Para insan Waskita di lapangan pun terus bekerja tidak kenal lelah sepenuh hati demi membangkitkan kembali kawasan Aceh Tamiang," ujarnya.
Menurut Paulus, pekerjaan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama, 30 unit huntara sudah berdiri. Nah, untuk 50 unit sisanya, ditargetkan tuntas di pertengahan Januari 2026 nanti.
Namun begitu, yang dibangun bukan cuma rumah kecil berukuran 4,5x4,5 meter itu. Waskita juga menyiapkan empat blok MCK dengan lima bilik masing-masing, dilengkapi dua unit sistem pengolahan air limbah (STP). Mereka pun membangun musala berukuran 9x13,5 meter plus area tempat wudu.
Artikel Terkait
Ledakan Amarah di Metro: Suami Bakar Rumah Istri Usai Dituduh Selingkuh
KPK Bongkar Kerugian Negara Rp 175 Triliun Akibat Hutan Rusak
Kamera dan Respons Cepat: Kunci Klaim Turunnya Macet Jakarta di Tengah Banjir Kendaraan
Kejari Bogor Pasang Mata-Mata Digital untuk Awasi Dana Desa Rp 1,5 Miliar