“Yakinkan kendaraan itu prima, kendaraan yang berkeselamatan, kondisi sopirnya juga harus prima,” jelasnya lagi.
Soal pengemudi ini, dia rupanya serius. Stamina dan jarak tempuh perjalanan wajib diperhitungkan matang-matang. Jangan dipaksakan. Menurutnya, jeda istirahat itu bukan tanda lemah, tapi justru kunci agar perjalanan tetap aman sampai tujuan.
“Manajemen jaraknya juga harus dipertimbangkan. Jadi berapa kilometer yang harus kita tempuh pada sekian jam atau 2-3 jam harus istirahat,” pungkasnya.
Intinya, liburan yang menyenangkan diawali dari perjalanan yang aman. Semua kembali ke tangan kita di belakang kemudi.
Artikel Terkait
Kobaran Api Tak Terkendali Hanguskan Ratusan Kios di Pasar Lemahabang
Mantan Jaksa Agung Nigeria Hadapi Dakwaan Pencucian Rp 99,3 Miliar
Polisi dan Warga Rokan Hulu Awali Tahun Baru dengan Dzikir Bersama
Rumah Peninggalan Orang Tua Hanyut Diterjang Banjir Bandang di Sukabumi