Tito Karnavian Soroti Tiga Daerah yang Paling Terpuruk Pascabencana Sumatera

- Selasa, 30 Desember 2025 | 21:10 WIB
Tito Karnavian Soroti Tiga Daerah yang Paling Terpuruk Pascabencana Sumatera

Pemulihan pascabencana di sejumlah wilayah Sumatera terus digenjot. Namun begitu, masih ada titik-titik yang kondisinya benar-benar berat dan butuh perhatian ekstra. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, dalam sebuah rapat Satgas di Banda Aceh, Selasa lalu.

Menurutnya, sejak awal, pemerintah pusat dan daerah sudah bergerak cepat. Mereka mengerahkan semua sumber daya yang ada. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, dianggap kunci. Hasilnya, banyak daerah yang mulai menunjukkan tanda-tanda pulih.

"Berkat kecepatan dan juga kerja keras dari semua pihak, baik pusat maupun daerah, dan masyarakat dan semua pihak yang terlibat, sampai saat ini kita melihat bahwa sudah banyak terlihat pemulihan di Aceh," ujarnya.

Secara nasional, ada 52 kabupaten dan kota yang terdampak banjir dan longsor. Sebanyak 18 daerah di Aceh, 18 lagi di Sumut, dan 16 di Sumbar. Memang, sebagian besar sudah menunjukkan progres yang menggembirakan.

Namun, Tito tak menampik bahwa tantangan masih ada. Di Aceh, beberapa wilayah seperti Aceh Tamiang, Aceh Tengah, dan Gayo Lues masih jadi prioritas percepatan. Kondisi di sana dinilai masih serius.

"Yang paling berat adalah Tamiang," tegas Tito tanpa basa-basi.

"Karena Tamiang pemerintahnya belum berjalan efektif, dan kemudian ekonominya juga belum jalan maksimal."

Di Sumatera Utara, lima daerah masih jadi perhatian: Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Kota Sibolga. Sementara di Sumatera Barat, fokus ada di Agam, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.

Langkah konkret saat ini difokuskan pada pembersihan. Lumpur dan puing-puing sisa bencana harus segera dibersihkan. Untuk itu, TNI dan Polri telah menambah personel di lapangan. Tujuannya jelas: mempercepat proses pemulihan, sekaligus menghidupkan kembali roda pemerintahan setempat.


Halaman:

Komentar