"Mungkin sebagian masyarakat merasa aneh kenapa Kapolda memberi hadiah pokok pohon. Namun, kami ingin menjadikan ini tradisi," ucap jenderal bintang dua itu. Setiap kunjungan kerja pun, menanam pohon jadi kewajiban. Intinya membangun green habit, kebiasaan hijau yang diharapkan jadi norma.
Bank Pohon dan Harmoni Hijau
Sepanjang 2025, instrumen pendukung juga diluncurkan. Ada Tabung Harmoni Hijau dan Bank Pohon. Fungsinya ganda: sebagai wadah penyediaan bibit berkelanjutan sekaligus tempat pelatihan wirausaha bagi polisi yang akan purna tugas.
Tabung Harmoni Hijau bahkan terintegrasi dengan Dapur SPPG Polda Riau. Perkebunan, pembibitan, dan peternakan di dalamnya menyuplai bahan baku untuk kebutuhan gizi internal. Jadi, selain hijau, juga mandiri.
Komunitas dan Penegakan Hukum
Di lapangan, Polda Riau membentuk sejumlah komunitas 'hijau'. Misalnya Dubalang Kuantan, yang jadi garda terdepan menjaga Sungai Kuantan dari penambangan emas ilegal. Ada pula Satkamling Green Policing, diharapkan bisa mencetak kader masyarakat pelestari lingkungan.
Pendekatannya beragam. Dari Workshop Green Policing, Karhutla Fun Run, sampai memanfaatkan event budaya seperti Festival Pacu Jalur. Tapi jangan salah, di sisi lain, penegakan hukum tetap berjalan keras. Fokusnya pada illegal logging, tambang ilegal, karhutla, hingga pelanggaran di sektor migas. Komitmennya tanpa pandang bulu.
Melalui semua langkah ini, harapannya jelas: mengembalikan kejayaan alam Riau. Herry menutup pembicaraannya dengan kalimat yang menggugah.
"Menjaga kelestarian hutan adalah kewajiban moral kita semua agar Riau bisa tumbuh seperti sedia kala," pungkasnya.
Sebuah tugas berat, tapi nampaknya sudah mulai dijalankan, selangkah demi selangkah.
Artikel Terkait
Pramono Anung Ingatkan CPNS DKI: Integritas Kunci Utama, Korupsi Berarti Pemberhentian
STC Tolak Ultimatum Saudi: Takkan Mundur dari Tanah Kami
Fahri Hamzah Usulkan Lembaga Khusus untuk Genjot Hunian Sosial
Nahas di Tanjakan Flyover Mbah Priok, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Trailer