"Kami juga rutin melakukan penanaman pohon, apel siaga berkala, hingga menggelar Jambore Karhutla yang dibuka langsung oleh Bapak Kapolri dan Menteri terkait sebagai bentuk penguatan kapasitas personel dan relawan," imbuh Herry.
Plang Peringatan di Lahan Gundul
Ada lagi cara unik yang diterapkan. Di lahan-lahan bekas terbakar, mereka pasang plang peringatan permanen. Totalnya 242 plang. Tujuannya sederhana: mencegah lahan itu dipakai lagi.
Soalnya, polanya sudah klasik. Lahan habis terbakar, satu dua bulan kemudian langsung ditanami sawit atau komoditas lain. Dengan plang itu, diharapkan masyarakat paham kalau areanya diawasi ketat.
"Pemasangan plang ini bertujuan agar lahan bekas terbakar tidak disalahgunakan untuk perkebunan sawit baru. Kami ingin masyarakat tahu dan sadar bahwa area tersebut dalam pengawasan ketat, sehingga tidak ada lagi motivasi untuk membakar lahan secara sengaja demi pembukaan lahan," jelas Herry.
Semua langkah ini, dari penindakan sampai pencegahan, menunjukkan komitmen yang nggak main-main. Polda Riau berharap ini jadi peringatan keras, terutama buat spekulan lahan yang biasa main api. Tujuannya satu: menjaga sisa hutan di Riau dari ancaman abu.
Artikel Terkait
Ragunan Sambut Nataru dengan Kedatangan Sapi Watusi Bertanduk Megah
Polres Tangerang Kota Bangun Delapan Dapur Gizi untuk Anak
Dunia Maya dan Luka Nyata: Bocah 12 Tahun di Medan Tewaskan Ibu Kandung
Ratusan Pemuda Tasikmalaya Diberi Bekal Mental Wirausaha di Pendopo Singaparna