Heboh di media sosial soal bantuan dari relawan Malang yang katanya macet di Pelabuhan Belawan, Medan. Intinya, dua kontainer berisi sumbangan warga Jawa Timur untuk korban banjir Aceh Tamiang itu belum bisa keluar. Penyebabnya? Masalah biaya administrasi dengan PT Pelni.
Dika, perwakilan dari relawan Malang Bersatu-Gimbal Alas Indonesia, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Alih-alih bisa langsung diambil dan diteruskan, bantuan itu malah dipindahkan ke gudang milik BPBD Sumatera Utara.
"Kami ini sukarelawan, semua gotong royong. Harusnya bantuan dipermudah agar cepat sampai ke Aceh Tamiang,"
ungkap Dika dalam sebuah video yang kini viral.
Namun begitu, cerita dari pihak berwenang ternyata berbeda. Kepala BPBD Sumut, Tuahta Saragih, membantah keras isu 'penahanan' bantuan tersebut. Menurutnya, ini semua berawal dari miskomunikasi antar lembaga.
"Jadi pengiriman bantuan itu digabungkan bersama bantuan resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebanyak 10 kontainer. Sementara ketika sampai di Medan jumlahnya 12 kontainer,"
Artikel Terkait
Pertemuan Empat Ketum Parpol di Rumah Bahlil, Cuma Silaturahmi atau Ada Agenda Terselubung?
Anggota DPR Ra Ibong Tegaskan: Kasus Pengusiran Nenek Elina Bukan Soal Suku Madura
Klarifikasi BGN: Polemik Intimidasi Orang Tua di Kampar Berawal dari Salah Paham Grup WhatsApp
Nusakambangan Jadi Kandang 1.882 Napi Berisiko Tinggi