Dia memperkirakan, hari pertama diikuti sekitar seribu orang. Puncaknya nanti di hari kedua dengan aksi yang melibatkan ribuan sepeda motor. Said menegaskan, aksi hanya terpusat di sekitar Istana, tidak meluas ke Gedung DPR.
Angka yang Dinilai Tak Masuk Akal
Lantas, apa yang sebenarnya dipersoalkan? Intinya, para buruh menilai angka Rp 5,7 juta lebih itu janggal. Menurut Said Iqbal, nilainya malah lebih rendah ketimbang upah minimum di wilayah penyangga seperti Bekasi dan Karawang.
Dia menyoroti mahalnya biaya sewa tempat tinggal di ibu kota, yang jauh melampaui daerah sekitarnya. Belum lagi soal angka dari Survei Kebutuhan Hidup Layak. KSPI menyebut KHL riil di Jakarta itu sekitar Rp 5,89 juta per bulan. Nah, mereka menuntut revisi UMP agar setara dengan angka itu, plus kenaikan untuk upah sektoral provinsi.
Jadi, itulah yang memicu mereka turun ke jalan hari ini. Suara protes itu sudah mulai terdengar, dan nampaknya akan terus bergema hingga esok.
Artikel Terkait
29 Dapur Lapangan Dikerahkan untuk Warga Terdampak Bencana di Tiga Provinsi
Menteri Agus Soroti 15 Program Prioritas Usai Mengevaluasi Kinerja Imigrasi dan Permasyarakatan
Polri Bangun Ratusan Sumur Bor untuk Atasi Krisis Air Bersih di Wilayah Bencana
Penjual Buah di Bondi Beraksi, Rebut Senjata Penembak Saat Pantai Berubah Mencekam