"Memang dari awal rencana aksi hanya di istana," kata Said Iqbal.
Untuk hari pertama, sekitar seribu orang diperkirakan turun. Tapi puncaknya bakal jauh lebih ramai.
"Puncaknya tanggal 30 Desember 10 ribu motor," tambahnya saat berbincang dengan wartawan, Minggu (28/12).
Penolakan mereka keras. KSPI sama sekali tak sepakat dengan keputusan UMP Jakarta yang dipatok di angka Rp 5,7 juta lebih. Mereka bahkan berencana tak cuma turun ke jalan, tapi juga menggugat secara hukum.
"KSPI aksi dan ke PTUN juga," tegas Said Iqbal.
Kritik utama mereka sederhana: kok upah minimum Ibu Kota justru lebih rendah dari daerah penyangganya seperti Bekasi dan Karawang? Itu yang membuat gerah.
"Kami menolak. Saya ulangi, KSPI dan Partai Buruh menolak kenaikan upah minimum DKI Jakarta Tahun 2026," kata Said Iqbal dengan nada keras pada Jumat (26/12).
Artikel Terkait
Kakek Temukan Tiga Keluarga Tewas Bersimbah Darah di Situbondo
Setelah 30 Tahun Terlupakan, Jalan di Karet Tengsin Akhirnya Mulus
Dua Prajurit Diduga Bunuh Pacar yang Hamil di Baubau
Gerindra Dukung Pilkada Lewat DPRD, Sebut Anggaran Rp37 Triliun Terlalu Fantastis