Pendapat serupa datang dari Ahmad Mahendra, Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan. Dia bilang, kegiatan ini selaras dengan tugas direktorat jenderalnya, yaitu merevitalisasi tempat terbuka dan membangun ruang bagi pelaku budaya.
paparnya singkat.
Acara peresmiannya sendiri berlangsung meriah. Ditandai dengan penabuhan alat musik oleh sang Menteri bersama tamu kehormatan, lalu penandatanganan prasasti. Tak ketinggalan, tarian daerah, alunan musik Jungga khas NTT, dan peragaan busana bertajuk “Menenun Masa Depan” turut memeriahkan suasana.
Intinya, melalui Yayasan Umaratu ini, Kementerian Kebudayaan ingin menegaskan komitmennya. Mereka bertekad membangun ekosistem budaya nusantara, dimulai dari Tenun Sumba. Harapannya jelas: teknik tenun tradisional tetap lestari, perajin lokal sejahtera, dan warisan luhur ini tak tergerus zaman.
Hadir dalam kesempatan itu, selain Fadli Zon, ada Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan Feri Arlius serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT Haris Budiharto. Tampak juga Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali, Wakil Bupati Yonathan Hani, Kapolres AKBP Gede Harimbawa, Kasdim Mayor Inf Sambudi, Ketua Yayasan Asha Smara Darra, hingga pasangan artis Reggy dan Mario Lawalata, beserta jajaran pemda setempat.
Artikel Terkait
2 Januari 2026 Bukan Cuti Bersama, Ini Strategi Merangkai Libur Panjang
Debat Tarif Potongan Rambut Berujung Bantingan di Salon Pohuwato
87 Anak Yatim di Muara Gembong Terima Khitan Gratis dan Bantuan Pendidikan
Yel-Yel Anak Magelang Semangati Ribuan Pelari untuk Korban Bencana Sumatera