"Lokasinya ya di Aceh semua. Tadi 224 desa di 10 kabupaten. Lebih banyak di kabupaten yang infrastrukturnya belum pulih benar: Tamiang, Aceh Tengah, Gayo Lues, sama Bener Meriah."
Soal operasionalnya, genset-genset itu akan dinyalakan dengan bahan bakar dari Pertamina Patra Niaga. Setiap unitnya punya kapasitas 5 sampai 7 KVA. Dengan kekuatan segitu, satu genset bisa menerangi lima hingga sepuluh rumah warga.
Bahlil juga merinci soal penyaluran. Ternyata, bantuan ini nggak cuma untuk permukiman warga, tapi juga untuk tenda-tenda pengungsian.
"Untuk genset ini ada dua yang kita layani. Satu untuk rumah penduduk, satunya untuk tenda pengungsian. Untuk pengungsian, tim Posko Bencana ESDM yang urus, dengan suplai dari Patra Niaga," jelasnya.
"Kalau untuk rumah-rumah, nanti kita koordinasi dengan PLN. Soalnya, pengelolaannya kan di bawah mereka."
Dia kemudian menyambung perkiraan tadi, "Jadi, yang 5 KVA minimal bisa untuk 5-7 rumah. Kalau 7 KVA? Kira-kira sepuluh, ya? Sepuluh rumah, begitulah kira-kira."
Artikel Terkait
54.000 Kendaraan Serbu Puncak, Arus Balik Picu Antrean Panjang
Malam Jingga Kyiv: Serangan Rudal dan Drone Rusia Tewaskan Satu Warga, Ratusan Ribu Gelap
Libur Panjang Berakhir, Arus Puncak Malam Ini Masih Tersendat
Truk Terbalik di Jagorawi, Hanya Satu Detik Hilang Fokus