Presiden Somaliland, Abdirahman Mohamed Abdullahi, yang menjabat tahun lalu, memang menjadikan misi pengakuan internasional sebagai salah satu tujuan utamanya. Jadi, bisa dibayangkan sambutan hangatnya terhadap keputusan Israel.
“Israel kini menjadi negara pertama yang mengakui Republik Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat,” begitu bunyi pernyataan resmi dari kantor Netanyahu.
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa langkah ini sejalan dengan semangat Perjanjian Abraham sebuah perjanjian yang difasilitasi oleh pemerintahan Trump sendiri untuk merajut hubungan antara Israel dengan sejumlah negara Arab.
Di sisi lain, Abdullahi menyambut baik keputusan Israel ini. Dia melihatnya bukan sekadar pengakuan simbolis, melainkan awal dari sebuah kemitraan strategis yang menjanjikan.
Namun begitu, sikap dingin dari Gedung Putah menunjukkan peta politik yang lebih rumit. Meski Trump dan Netanyahu punya hubungan yang erat, tampaknya soal pengakuan Somaliland ini adalah perkara yang berbeda sama sekali.
Artikel Terkait
Gunungan Sampah dan Belatung di Pasar Ciputat, Warga: Sudah Sebulan Tak Tersentuh
Dishub Bogor Siap Tindak Angkot Nakal yang Terima Kompensasi Libur Natal
Dari Medan Bencana ke Ruang Kelas: Kisah Tagana yang Mengajar Anak-anak Membaca Al-Quran
Tumpukan Sampah di Tangsel Mulai Berkurang, Pemkot Kerahkan Strategi Bertahap