Irjen Rudi jelas mengapresiasi langkah ini. Menurutnya, ide kreatif Kapolres Bogor dan jajarannya patut diacungi jempol. Selama ini, aktivitas joki justru sering mempersulit kerja polisi. Bantuan mereka malah bikin kendaraan saling bersilangan di titik-titik rekayasa lalu lintas.
"Ini ide kreatif. Kita tahu sebelumnya para joki ini mungkin menolong, tetapi justru menambah pekerjaan kami karena terjadi crossing-crossing di beberapa titik, akibat kendaraan yang dijokikan," ujar Rudi.
"Oleh karena itu, Kapolres Bogor beserta jajaran menjadikan mereka sebagai sukarelawan. Mereka membantu mengatur lalu lintas, tidak lagi mementingkan yang memberi uang. Mereka juga kami beri insentif," tambahnya.
Program ini sudah menjaring sekitar 60 orang. Mereka dibagi dalam sepuluh kelompok saat bertugas. Agar mudah dikenali, mereka dilengkapi rompi khusus.
"Ada sekitar 60 orang, dibagi dalam 10 kelompok. Kami beri rompi supaya tandanya jelas, dan kami arahkan mereka untuk berkontribusi," jelas Rudi.
Ia melanjutkan, langkah ini bagian dari upaya Polri untuk hadir dan bertindak nyata. Kapasitas jalan yang terbatas harus diakali di tengah arus kendaraan dan wisatawan yang makin padat.
"Intinya Polri turun, hadir, dan berbuat, karena kapasitas jalan terbatas, sementara arus lalu lintas dan arus manusia meningkat. Kami ada ikatan komitmen. Makanya kami beri insentif kepada mereka."
Model serupa, kata dia, juga mulai diterapkan di sejumlah titik keramaian lain di Jawa Barat. Tujuannya satu: mengatur agar segala sesuatunya berjalan lebih tertib. "Insyaallah mereka akan mengikuti," pungkasnya.
Artikel Terkait
Wamendagri Desak Daerah Papua Percepat Raperda APBD dan Dana Otsus 2026
Polda Banten Ungkap 805 Kasus Narkoba Sepanjang 2025, Sabu dan Ganja Berkilogram Diamankan
30.000 Benih Lobster Ilegal Siap Kirim ke Singapura Digagalkan Polisi
Puncak Arus Balik Nataru Diprediksi Molor Hingga 4 Januari