Kunjungan kerja Menteri Koperasi Ferry Juliantono ke Pangalengan, Bandung, beberapa waktu lalu, membawa angin segar bagi peternak sapi perah. Di hadapan pengurus dan anggota Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Ferry menyampaikan harapan besarnya: koperasi ini harus naik kelas. Bukan cuma bertahan dengan susu pasteurisasi, tapi melompat ke produksi susu UHT melalui Industri Pengolahan Susu (IPS).
“Kalau koperasi bisa bangun industri pengolahan susu, produk susu dari peternak kita akan terserap lebih banyak,” ujarnya.
Menurut Ferry, langkah ini penting. Selama ini, industri pengolahan di dalam negeri masih banyak bergantung pada bahan baku impor, khususnya susu bubuk skim. Padahal, aturan yang dulu membolehkannya, katanya, sudah tak berlaku lagi. Situasi ini, jika dibiarkan, dinilainya bisa mematikan usaha peternak lokal.
“Saya pastikan impor susu bubuk skim akan kita larang. Karena itu akan mematikan para peternak sapi perah,” tegas Ferry dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/12/2025).
Dia punya alasan kuat. Larangan impor, diyakininya, harus diiringi dengan kesiapan produksi dalam negeri. Itu sebabnya, selain mendorong KPBS masuk sektor IPS, Ferry juga mendukung penuh upaya peningkatan populasi sapi perah. Dengan pasokan lokal yang melimpah, ketergantungan pada bahan baku impor otomatis terhambat.
Artikel Terkait
Gunungan Sampah Jogja: Cermin Retak Peradaban Kita
Wakil Ketua Komisi IX Usulkan Liburkan Program Makan Bergizi Saat Sekolah Tutup
CCTV Mati, Polisi Selidiki Pembunuhan Anak Politisi PKS hingga ke Rumah Tetangga
Pramono Anung Umumkan UMP DKI 2026 Sore Ini, Siapkan Insentif Tambahan