Ini sebenarnya bukan perpanjangan pertama. Sebelumnya, status darurat sudah dua kali diperpanjang. Periode kedua yang berakhir pada 23 Desember, langsung diganti dengan periode ketiga yang berlaku hingga akhir tahun. Artinya, upaya penanganan darurat harus terus berjalan tanpa jeda.
Di sisi lain, pemerintah kabupaten berjanji akan mengintensifkan langkah-langkah penanganan. Fokusnya pada perlindungan warga terdampak dan pemenuhan kebutuhan dasar. Koordinasi antar sektor juga digenjot untuk meminimalkan risiko yang masih mengintai.
Semua berawal dari bencana banjir dan tanah longsor yang melanda pada Rabu, 26 November lalu. Kejadian itu merusak sejumlah infrastruktur vital. Jembatan putus, jalan hancur. Hingga kini, sebagian wilayah kabupaten itu masih terasa seperti pulau yang terpisah, sulit dijangkau kendaraan darat.
Jadi, meski waktu terus berjalan, pemulihan di Bener Meriah masih butuh perjuangan panjang. Status darurat yang diperpanjang menjadi bukti bahwa ancaman belum benar-benar berlalu.
Artikel Terkait
Dua Hari Bergelut dengan Maut, Tiga Nelayan Dumai Diselamatkan Kapal Tanker Malaysia
Jet Pribadi Angkut Petinggi Militer Libya Jatuh di Turki, Seluruh Penumpang Tewas
Mantan Intel Suriah Ditemukan Tewas di Lebanon, Tersangkut Perselisihan Keuangan
VPC Tegaskan Tak Akan Cabut Laporan, Desak Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru