Sudah seminggu berlalu sejak seorang anak politikus PKS, Maman Suherman, ditemukan meninggal di rumah mewah keluarganya di kawasan BBS 3, Cilegon. Hingga saat ini, polisi masih memburu pelakunya. Belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan.
Menurut sejumlah saksi, peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa, 16 Desember lalu. Penyidik pun masih sibuk memeriksa satu per satu saksi untuk mengurai benang kusut kasus yang diduga kuat sebagai pembunuhan ini. Kendala muncul karena CCTV di dalam rumah, yang seharusnya menjadi mata utama, ternyata mati. Tapi polisi tak mau menyerah.
Kapolres Cilegon, AKBP Martua Raja Silitonga, mengakui hal itu dalam jumpa pers pada Selasa (23/12/2025).
"Nggak juga sih, nggak juga kesulitan," ujarnya mencoba meyakinkan.
"Meskipun CCTV itu mati di dalam rumah, tapi kami insyaallah bisa berupaya maksimal lah untuk perkara ini."
Di sisi lain, proses penyidikan memang butuh ketelitian ekstra. Penyidik masih mengumpulkan dan mencocokkan barang bukti yang ditemukan di TKP. Mereka juga berusaha menyusun kembali kronologi kejadian, mencoba memahami pola waktu, lokasi, dan targetnya. Semua ini, kata polisi, memerlukan analisis yang tak bisa terburu-buru.
Artikel Terkait
Buaya Besar Menggemparkan Warga di Sawah Bantargebang
Rencana Libur Natal 2025: Bisa Panjang Hingga Dua Pekan
Kematian Tragis Tukang Ojek di Warung Kosong Ternyata Pembunuhan Beracun
Mantan Dirjen Buka Suara: Chromebook Gagal Total di Daerah 3T