Namun begitu, kelompok rentan seperti 221 lansia dan 456 balita turut merasakan kerasnya situasi ini. Data ini disampaikan Jhoni kepada Antara, Minggu (21/12/2025).
Wilayah yang terdampak tersebar di sembilan titik. Mulai dari Padarincang, Cinangka, Gunungsari, hingga Ciruas. Kemudian Pontang, Bojonegara, Mancak, Waringinkurung, dan Kramatwatu juga tak luput.
Air tak hanya membanjiri rumah-rumah penduduk. Lebih dari seribu unit rumah mengalami kerusakan, tepatnya 1.159 unit. Fasilitas umum pun ikut menjadi korban. Pondok Pesantren Rohudhotul Mutaqin, Masjid Jami Al-Muhajirin, dan bangunan Sekolah Satu Atap di Cikedung ikut rusak diterjang bencana.
Lantas, apa pemicu utamanya? Jhoni menyebutkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat adalah biang keroknya. "Penyebab utamanya adalah hujan sedang hingga lebat dengan intensitas tinggi disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kabupaten Serang," jelasnya. Curah hujan tinggi yang berlangsung berhari-hari itulah yang akhirnya memicu banjir dan tanah bergerak di berbagai lokasi.
Artikel Terkait
Serangan Drone Gempur Pasar Sudan, Sepuluh Nyawa Melayang
Enam Pejabat Cianjur Lepas Jabatan, Terbaru Kepala Dinas Pariwisata Beralih ke Posisi Fungsional
Solidaritas dari Ujung Timur: Papua Bantu Rp 406 Juta untuk Korban Bencana Aceh
Bupati Serang Tinjau Banjir Kajeroan, Warga Bertahan Demi Jaga Harta