"Amerika harus dengan jelas mengatakan jika bukan diplomasi, maka akan ada tekanan penuh... Putin belum merasakan tekanan yang seharusnya ada," tegasnya.
Di sisi lain, pertemuan di Miami sudah mulai berjalan. Kirill Dmitriev, utusan dari Rusia, telah tiba di sana. Tim dari Ukraina dan Eropa juga dilaporkan hadir. Negosiasi yang dimediasi oleh utusan khusus AS Steve Witkoff dan menantu Donald Trump, Jared Kushner, ini mencoba mencari celah perdamaian.
Rencananya, AS akan menawarkan jaminan keamanan bagi Ukraina. Tapi, ada harga yang harus dibayar: kemungkinan penyerahan sebagian wilayah Ukraina. Ini tentu saja poin yang sangat sensitif.
Namun begitu, kabar dari Washington sedikit meredakan kekhawatiran. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, pada Jumat lalu menegaskan satu hal. Pemerintahnya tidak akan memaksa Ukraina menerima kesepakatan apapun tanpa persetujuan penuh dari mereka. Janji itu setidaknya memberi ruang bernapas bagi Kyiv di tengah desakan diplomatik yang kian panas.
Artikel Terkait
Tanah Sitaan Korupsi Andi Winarto Laku Rp 5,4 Miliar di Lelang
Polda Sumbar Garap 150 Titik Air Bersih untuk Korban Banjir
Bupati Termuda Bekasi Ditetapkan Tersangka KPK, Harta Rp 79 Miliar Jadi Sorotan
Banjir Sumatra 2025: Saat Bencana Menjadi Ujian Terberat bagi Kepercayaan Publik