Stok beras nasional dalam kondisi aman. Itulah penegasan Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, menanggapi kekhawatiran publik pascabencana. Menurutnya, bantuan pangan, khususnya dari Bulog, bisa segera digelontorkan ke daerah-daerah yang terdampak. Prosedurnya pun sudah disederhanakan agar lebih cepat.
“Bulog punya mekanisme tersendiri. Saya sudah umumkan dan koordinasikan dengan Kepala Badan Pangan, Pak Amran yang juga Mentan serta Dirut Bulog, Pak Rizal,” ujar Tito.
Pernyataan itu disampaikannya kepada wartawan, Senin (1/12), usai menghadiri rapat koordinasi pusat-daerah di Jakarta. Rapat itu sendiri membahas antisipasi libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
Secara garis besar, pemerintah punya tiga skema penyaluran beras Bulog. Pertama, lewat Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Lalu, ada skema Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau operasi pasar. Yang ketiga, khusus untuk bencana, bantuan bisa langsung dikirim begitu ada permintaan resmi dari kepala daerah.
Nah, untuk skema darurat ini, prosesnya dibuat sangat simpel. Kepala daerah cukup mengirim surat permohonan dalam bentuk soft copy ke Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Contohnya di Lhokseumawe yang butuh 100 ton. Wali kotanya buat surat, kirim soft copy ke saya dan ke Kepala Bapanas. Gak perlu lama, begitu disetujui, langsung diteruskan ke Dirut Bulog untuk eksekusi,” jelas Tito.
Artikel Terkait
Imigrasi Buka Kantor di Kampus, Tarif Mahasiswa Asing Juga Bakal Dipermudah
Dony Oskaria Pimpin Rapat Darurat BUMN di Bandara Padang, Fokuskan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra
Lokakarya di Sumbawa: Kearifan Taket ko Nene Diusung Jadi Fondasi Tata Kelola Alam
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 604 Jiwa, Ratusan Masih Hilang