Kasus penganiayaan yang menimpa TKI bernama Seni (47) di Malaysia kembali menyentak. Korban diduga menjadi sasaran amukannya majikan sendiri. Di Jakarta, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN, Ashabul Kahfi, angkat bicara. Menurutnya, peristiwa ini bukan sekadar insiden tragis biasa, tapi bukti nyata betapa pengawasan terhadap pekerja migran Indonesia masih sangat lemah.
Ashabul tak segan menyampaikan kritik pedas. "Pendataan dan pengawasan pekerja migran kita masih lemah," ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/11/2025).
"Koordinasi antar lembaga belum solid. Yang paling menyedihkan, perlindungan nyata sering kali tak sebanding dengan kontribusi besar mereka bagi negara."
Baginya, kasus Seni ini seharusnya menjadi titik balik. "Negara wajib hadir sejak sebelum pekerja berangkat, bukan cuma muncul setelah kasusnya viral," tegasnya.
Dia bahkan menyoroti sisi lain yang lebih kelam. Apa yang dialami Seni, dalam pandangannya, sudah melampaui sekadar pelanggaran hak pekerja. Ini sudah masuk kategori kejahatan kemanusiaan.
Lalu, apa langkah konkret yang akan diambil? Ashabul menyatakan Komisi IX akan meminta penjelasan resmi dari sejumlah pihak. BP2MI, Kemnaker, dan Kemenlu termasuk di dalamnya, plus perwakilan Indonesia di Malaysia.
"Kami perlu memastikan bagaimana kasus ini bisa luput dari pengawasan begitu lama," katanya.
Artikel Terkait
Ayah Tiri Tewas Bunuh Diri Usai Diperiksa Soal Kematian Alvaro
Jutaan Dolar Raupannya, 1.600 Tersangka Penipu Online Digulung Junta Myanmar
Macet di Rel: KRL Rangkas Bitung Mogok di Kebayoran, Penumpang Berbondong Turun
Kecelakaan Mengerikan di Tol Trans Sumatera Ungkap Ratusan Ribu Pil Ekstasi