Sebenarnya, ada beberapa opsi yang diajukan. Tuntutan awal buruh memang tinggi, yaitu kenaikan 8,5 sampai 10,5 persen. Namun, mereka juga punya opsi lain yang lebih bisa dinegosiasikan.
"Opsi kedua, kami bisa terima kenaikan 7,77%. Itu dari perhitungan inflasi ditambah indeks tertentu dikalikan pertumbuhan ekonomi. Atau opsi ketiga, minimal 6,5%," lanjut Said.
Di sisi lain, aksi ini bukan cuma soal angka. Said Iqbal menegaskan bahwa unjuk rasa ini adalah peringatan keras agar pemerintah tidak gegabah dalam menentukan kebijakan pengupahan. Menurutnya, pemerintah juga tidak boleh tunduk pada tekanan oligarki pengusaha.
"Buruh tidak meminta yang berlebihan. Kami hanya menuntut penghormatan terhadap kesejahteraan dan martabat pekerja," tegasnya.
Suasana di lokasi aksi terlihat cukup solid. Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah mengenai tuntutan tersebut.
Artikel Terkait
Jakarta Diserang Macet Parah, Tol Jagorawi dan JORR Lumpuh Total
Gen Z Serbu Pasar Loak Jatinegara, Demam Barang Jadul Gara-gara TikTok
detikcom Awards 2025 Siap Gelar Penganugerahan untuk Para Perajut Kemajuan Nusantara
Warga TPU Kebon Nanas dan Kober Rawa Bunga Dijadwalkan Direlokasi untuk Perluasan Makam