Wanita Korban KDRT Diselamatkan Pamapta Pekanbaru
Seorang wanita yang diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) berhasil diselamatkan oleh tim Pamapta Polresta Pekanbaru. Aksi penyelamatan ini berawal dari laporan darurat yang diterima melalui call center 110. Tanpa buang waktu, tim langsung bergerak.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam, tepatnya 19 November 2025 sekitar pukul 22.40 WIB. Wanita yang hanya diketahui berinisial S itu melaporkan bahwa suaminya telah melakukan tindak kekerasan terhadapnya. Saat menelepon, S sedang mengunci diri di dalam kamar rumahnya di daerah Payung Sekaki, Pekanbaru. Suaranya terdengar ketakutan. Ia meminta polisi datang menjemput dan mengantarnya ke rumah orang tuanya di Tenayan Raya.
Yang menarik, S juga meminta agar kendaraan polisi yang datang tidak menghidupkan sirene. Alasannya, untuk menjaga situasi di perumahan tetap kondusif. Menurut pengakuannya, suaminya adalah orang yang cukup berpengaruh di lingkungan tersebut. "Penelepon juga meminta petugas yang datang tidak menghidupkan sirene," jelas Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika, Kamis (20/11/2025).
Setelah laporan masuk, operator 110 segera meneruskan informasi tersebut ke unit Pamapta. Mereka pun bergerak cepat menuju lokasi untuk memastikan kebenaran laporan itu. Sesampainya di rumah korban, situasi tak berjalan mulus. Bukannya bertemu dengan S, tim justru dihadang oleh ibu mertuanya. Negosiasi pun terjadi di depan pintu.
Setelah beberapa saat berunding, akhirnya ibu mertua itu mau bekerja sama. Wanita bersama anaknya kemudian berhasil diamankan dan dibawa ke Polsek Payung Sekaki. Dari sana, sesuai permintaan, mereka diantar ke rumah orang tua kandung S. "Penelepon bersama anaknya kami bawa ke polsek dan selanjutnya diantar ke rumah orang tuanya," pungkas Kapolresta.
Artikel Terkait
Semeru Muntahkan Abu, 178 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo
Prabowo Pacu Kolaborasi Pusat-Daerah untuk Wujudkan Target Nol Kemiskinan Ekstrem
Operasi Zebra 2025 Catat Lonjakan Balap Liar di Hari Ketiga
Ambon Diguncang Gempa 6,0 Magnitudo, BMKG Pastikan Tak Ada Tsunami