Di sisi lain, PM Albanese menyambut perjanjian ini sebagai sebuah langkah bersejarah. Ia menekankan bahwa kerja sama ini merupakan penguatan dari kemitraan pertahanan yang telah lama dibangun antara Canberra dan Jakarta.
Bentuk Komitmen Keamanan yang Diperkuat
Melalui perjanjian baru ini, komitmen kedua negara diperkuat dengan mekanisme yang lebih terstruktur. Australia dan Indonesia berkomitmen untuk menyelenggarakan konsultasi rutin di tingkat pemimpin dan tingkat menteri.
Konsultasi ini akan membahas berbagai isu keamanan strategis. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan melaksanakan kegiatan keamanan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Sebagai bagian dari komitmen, jika salah satu atau kedua negara menghadapi ancaman, maka mekanisme konsultasi akan segera diaktifkan. Kedua pihak akan mempertimbangkan langkah-langkah yang diperlukan, baik secara individu maupun bersama-sama, untuk merespons ancaman tersebut secara efektif.
Artikel Terkait
Natal dengan Seribu Rasa: Kisah Hangat, Kerja, hingga Duka dari Teman kumparan
Wacana Pilkada oleh DPRD: Nostalgia Orba atau Manuver Oligarki?
Dari Lini Produksi ke Rak Toko: Dua Anak Muda Temukan Makna Nyata di Balik Karir
Maklumat Yogyakarta: Tokoh Senior Desak Prabowo Cabut UU IKN dan DKJ