Supervisor Ta Wan Level 21, Hartadi Sosiawan, mengakui adanya kelalaian internal. Dijelaskan bahwa salah satu karyawan berinisial Y menggunakan botol air mineral untuk menyimpan cairan pembersih yang rencananya akan dibawa pulang setelah jam kerja.
Namun botol tersebut tertinggal dan tanpa sengaja disajikan kepada pelanggan keesokan harinya oleh karyawan shift berikutnya yang tidak mengetahui isi sebenarnya.
Permintaan Maaf dan Tindakan Lanjutan
Setelah viral, manajemen pusat Ta Wan mengeluarkan pernyataan resmi melalui Instagram @tawanrestaurant. Mereka menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada korban dan masyarakat.
Manajemen berjanji telah mengambil tindakan tegas terhadap karyawan terkait dan akan meningkatkan standar keamanan di semua cabang restoran Ta Wan.
Proses Hukum Terkait Insiden Ta Wan
Pengacara korban menyatakan ketidakpuasan terhadap respons awal restoran yang hanya menawarkan makanan gratis. Pihak korban berencana melaporkan kasus ini ke Polda Bali dengan mengacu pada UU Perlindungan Konsumen setelah hasil visum keluar.
Insiden di restoran Ta Wan Bali ini menjadi peringatan penting bagi industri hospitality mengenai pentingnya pengawasan ketat terhadap keamanan konsumen.
Artikel Terkait
Purbaya Ungkap Harga Impor Cuma Rp100 Ribu, Barang Sebenarnya Capai Puluhan Juta di Tanjung Perak
Zohran Mamdani Wali Kota NYC: Kontroversi Kewarganegaraan & Tantangan Politik
Skandal Korupsi Kredit Sawit Rp1,689 Triliun di Sumsel: 6 Tersangka Ditahan, Kerugian Negara Mencapai Triliunan
Ledakan Bom SMAN 72 Jakarta: 96 Korban, Modus Bom Paku & Sistem Remote Terungkap