Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan bahwa penetapan gelar ini melalui proses seleksi yang panjang dan ketat. Nama-nama penerima berasal dari usulan masyarakat di tingkat kabupaten dan kota, yang kemudian dikaji oleh tim peneliti dan pengkaji di tingkat daerah dan pusat. Tim ini beranggotakan akademisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh budaya.
Dari total 49 nama yang diajukan, tim seleksi pusat memilih 24 nama sebagai kandidat prioritas. Presiden kemudian menetapkan 10 nama dari daftar prioritas tersebut untuk menerima gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2025.
Respons Keluarga Penerima Gelar
Penganugerahan gelar ini disambut dengan penuh haru oleh keluarga para tokoh. Keluarga almarhumah Marsinah, yang diwakili oleh kakaknya Marsini dan adiknya Wijayanti, menyampaikan rasa terima kasihnya. Mereka mengungkapkan kebanggaan bahwa perjuangan Marsinah sebagai aktivis buruh akhirnya diakui oleh negara.
Sementara itu, Siti Hardijanti Rukmana atau Tutut, yang mewakili keluarga alm. Soeharto, menyikapi pro dan kontra di masyarakat dengan bijak. Ia menegaskan bahwa yang terpenting adalah melihat perjuangan yang telah dilakukan Soeharto untuk bangsa dan negara sejak masa muda hingga wafat.
Momen penghormatan juga terjadi usai penganugerahan, di mana Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melakukan sungkem kepada Sinta Nuriyah Wahid, istri almarhum Gus Dur, sebagai bentuk penghormatan.
Pemberian Gelar pada Momentum Lain
Fadli Zon juga menyampaikan bahwa pemberian gelar pahlawan nasional ke depan dapat dilakukan pada momentum lain seperti Hari Kebangkitan Nasional. Hal ini dimaksudkan agar penghargaan terhadap para tokoh dan pejuang bangsa dapat terus berlanjut, mengingat masih banyak nama lain yang layak dipertimbangkan.
Artikel Terkait
Mayat Pria Lansia Ditemukan Terikat di Tol Jagorawi KM 30 Bogor, Identitas Masih Misteri
Amien Rais Desak Polda Tinjau Ulang Tersangka 8 Pengkritik Ijazah Jokowi
Roy Suryo Diperiksa Polda Metro Jaya Kamis Ini, Terkait Kasus Ijazah Jokowi
KPK Ungkap Modus Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Mark Up Lahan hingga Jual Beli Tanah Negara