2. Alexandre Bissonnette - Penyerang Masjid Quebec
Pemuda berusia 27 tahun ini membunuh enam orang dan melukai 19 lainnya di masjid Quebec, Kanada tahun 2017. Bissonnette dikenal mendukung gerakan ekstremis kanan dan organisasi supremasi kulit putih "Génération Nationale".
3. Luca Traini - Penembak di Macerata, Italia
Traini menembaki imigran kulit hitam di kota Macerata tahun 2018, melukai enam orang. Polisi menemukan barang-barang berbau Nazi di rumahnya, termasuk buku "Mein Kampf" dan bendera salib Celtic. Ia pernah menjadi kandidat partai sayap kanan Liga Utara.
Sejarah Gerakan Supremasi Kulit Putih dan Neo-Nazi
Gerakan supremasi kulit putih percaya bahwa ras kulit putih lebih superior dari ras lainnya. Paham ini mengemuka sebagai gerakan terorganisir di Amerika Serikat melalui organisasi The Order (Silent Brotherhood) yang didirikan Robert Jay Mathews tahun 1983.
Meski The Order telah bubar, ideologi supremasi kulit putih tetap bertahan dalam bentuk Neo-Nazi. Data dari Anti-Defamation League (ADL) menunjukkan peningkatan propaganda supremasi kulit putih sebanyak 182% pada tahun 2018 dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut sosiolog Universitas Dayton, munculnya gerakan ini erat kaitannya dengan kekhawatiran terhadap perubahan demografis dan kedatangan imigran yang dianggap mengancam eksistensi ras kulit putih.
Artikel Terkait
Ledakan SMAN 72 Jakarta: Pelaku Berhasil Diamankan, Motif Balas Dendam Diduga Kuat
UIN Palangka Raya Resmi Diresmikan, Pacu Pembangunan SDM di Kalimantan
Revitalisasi AI STIK Lemdiklat Polri: Strategi Wujudkan Polri Presisi & Smart Policing
Krisis Air Teheran: Presiden Iran Ancam Rencana Penjatahan dan Evakuasi Warga