Ketika angka pertumbuhan konsumsi berada di bawah baseline alamiah, seperti yang terjadi sekarang, hal ini mengindikasikan bahwa penyesuaian harga tidak lagi dapat dijangkau oleh rumah tangga. Inilah yang disebut sebagai gejala pelemahan daya beli yang nyata.
Konsumsi rumah tangga pada dasarnya bersumber dari pendapatan. Jika pendapatan tidak mencukupi, kekurangan tersebut biasanya akan ditutup dengan menggunakan tabungan (jika ada) atau dengan berhutang (jika memungkinkan).
Fenomena "makan tabungan" – yaitu menggunakan uang simpanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pendapatan berkurang – adalah sebuah kenyataan. Pada kalangan menengah perkotaan, indikatornya terlihat dari volume transaksi kartu kredit yang terus naik, diiringi dengan sinyal peningkatan NPL (kredit macet) yang cukup tajam.
Oleh karena itu, data ini perlu dicermati secara detail. Situasi ekonomi riil tidak boleh hanya dinilai dari narasi optimisme pemerintah mengenai ketersediaan dana, tanpa mempertimbangkan beban utang yang juga besar dan akan segera jatuh tempo.
(")
Artikel Terkait
Wagub Babel Hellyana Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Palsu
Siklon Tropis Grant Menguat, Gelombang Tinggi Ancam Perairan Selatan Jawa
Indosat Genjot Sinyal di 68 Titik Wisata Jelang Libur Panjang
Perpol 10/2025: Pintu Khusus Polisi Aktif di Kementerian Saat Anak Muda Gigit Jari