Meski operasi udara dihentikan, status kewaspadaan karhutla tetap berlaku. Titik panas masih muncul secara sporadis, terutama di wilayah peralihan cuaca. "Masih ada hotspot, tapi bisa diatasi. Curah hujan turut membantu tim di lapangan," jelas Sudirman.
Perubahan Strategi Penanganan Karhutla
Helikopter dipastikan akan ditarik secara bertahap sembari menunggu instruksi lanjutan dari BNPB. Pergeseran fokus kini diarahkan pada penguatan pemantauan darat dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan cuaca ekstrem di Sumsel.
Peringatan BNPB untuk Masa Depan
BNPB sebelumnya mengingatkan bahwa ancaman karhutla belum sepenuhnya berakhir, terlebih dengan potensi kembali munculnya siklus El NiƱo pada akhir 2026 hingga 2027. Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, meminta publik tetap waspada dan adaptif terhadap dinamika iklim.
"Cuaca bisa berubah cepat. Masyarakat perlu selalu memperhatikan kondisi hujan, angin kencang, atau potensi cuaca ekstrem lainnya," kata Abdul Muhari menegaskan.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Perkuat Stabilitas Politik & Ekonomi Indonesia dengan Pimpinan DPR
5 Penerima SATU Indonesia Awards 2025 dari Astra: Kisah Inspiratif Pemuda Indonesia
Cara Bayar Fidyah dengan Uang di Dompet Dhuafa 2025: Panduan Lengkap
Gubernur Riau Abdul Wahid Ditangkap KPK, Modus Jatah Preman dan Sejarah 4 Gubernur Korupsi