Krisis Kesehatan Mental Anak: 2 Juta Lebih Anak Indonesia Mengalami Gangguan Jiwa
Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, mengungkap temuan data mengkhawatirkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai kesehatan mental anak di Indonesia. Data tersebut menyebutkan bahwa lebih dari dua juta anak di tanah air mengalami gangguan kesehatan mental.
Jumlah yang memprihatinkan ini setara dengan sekitar 10 persen dari total 20 juta jiwa yang telah menjalani layanan pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang disediakan oleh Kemenkes.
"Anak-anak yang mengalami tekanan mental adalah generasi masa depan bangsa. Jika tidak segera ditangani, berisiko kehilangan potensi besar mereka," tegas Netty.
Data Kemenkes adalah Sinyal Darurat Sosial
Netty menegaskan bahwa temuan dari Kemenkes ini harus menjadi peringatan serius bagi semua pihak untuk segera memberikan perhatian lebih terhadap isu kesehatan jiwa pada anak dan remaja.
"Angka ini bukan sekadar data statistik, tetapi sinyal darurat sosial yang harus ditanggapi bersama," tegas legislator dari PKS tersebut.
Apresiasi dan Kritik untuk Layanan Kemenkes
Netty mengapresiasi inisiatif Kemenkes yang telah membuka data dan menyediakan layanan konseling daring. Layanan ini dinilai membantu masyarakat dalam mengakses dukungan psikologis dengan mudah dan anonim.
Artikel Terkait
November Run 2025: Lomba Lari Kemensos Peringati Hari Pahlawan, Ini Maknanya
Peringatan Maulid Nabi 2025 oleh Wanita Islam Se-Kalbar, Gelar Sinergi untuk Akhlaqul Karimah
Hasil Tes DNA Kerangka di Gedung ACC Kwitang Akan Keluar Rabu, 5 November
Hasil Bhayangkara FC vs Persita 1-1: Damjanovic Selamatkan Poin di Menit Akhir