Bencana Tanah Longsor di Marakwet Timur Kenya Tewaskan 21 Orang, Puluhan Masih Hilang
Marakwet Timur, Kenya dilanda bencana tanah longsor yang dipicu oleh hujan deras pada hari Sabtu (1/11). Tragedi ini telah menelan korban jiwa sebanyak 21 orang, sementara puluhan lainnya masih dinyatakan hilang.
Menteri Dalam Negeri Kenya, Kipchumba Murkomen, mengonfirmasi kabar duka ini melalui sebuah postingan di platform X. "Kami telah mengonfirmasi hilangnya 21 orang dalam tragedi ini, sementara lebih dari 30 orang masih belum ditemukan sebagaimana dilaporkan oleh keluarga mereka," tulis Murkomen, seperti dikutip dari AFP pada Minggu (2/11).
Operasi pencarian dan penyelamatan untuk menemukan korban hilang terpaksa dihentikan sementara. Hal ini menambah kekhawatiran keluarga yang menunggu kabar dari kerabat mereka.
Palang Merah Kenya turun langsung menangani dampak bencana ini. Lembaga kemanusiaan tersebut menyatakan sedang berkoordinasi erat dengan pemerintah setempat dalam upaya penyelamatan, termasuk melakukan evakuasi udara bagi korban yang mengalami luka-luka.
Namun, upaya pertolongan menghadapi kendala besar. "Akses ke beberapa daerah terdampak masih sangat sulit karena banjir dan rute yang terblokir," demikian disampaikan Palang Merah Kenya melalui akun resmi X mereka. Kondisi medan yang berat dan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan utama bagi tim penyelamat.
Artikel Terkait
Normalisasi Indonesia-Israel di Bawah Prabowo: Mungkinkah Terjadi?
Mikrotrans JakLingko JAK41 Berhenti Operasi, Dishub Janji Cari Solusi
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas 2.500 Meter: Status Siaga, Ini Data dan Zona Bahayanya
Bencana Longsor & Banjir di Trenggalek: Status Siaga Diaktifkan, Korban Jiwa Dilaporkan