Indonesinomics: Peta Jalan Rahasia Wujudkan Ekonomi Berkeadilan dalam 20 Tahun

- Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:25 WIB
Indonesinomics: Peta Jalan Rahasia Wujudkan Ekonomi Berkeadilan dalam 20 Tahun

Indonesinomics dalam Tindakan: Agenda 10–20 Tahun Menuju Ekonomi Partisipatif Berkeadilan Sosial

Oleh Gde Siriana Yusuf

Gagasan Indonesinomics hadir sebagai jawaban atas paradoks ekonomi Indonesia: pertumbuhan tinggi diiringi ketimpangan yang melebar. Kini diperlukan lompatan konseptual dengan menjadikan etika, partisipasi, dan kemandirian sebagai pilar kebijakan ekonomi jangka panjang.

Peta Jalan 10–20 Tahun Indonesinomics: Dari Fondasi ke Kedaulatan Ekonomi

Transformasi menuju ekonomi partisipatif berkeadilan sosial memerlukan perjalanan evolutif dalam tiga fase besar.

Fase I: Fondasi Kelembagaan (2025–2030)

Lima tahun pertama menjadi tahap paling krusial untuk membangun kerangka hukum dan institusi baru. Agenda strategis meliputi:

  • Pembentukan Dewan Ekonomi Nasional Independen (DENI) sebagai lembaga pengawas kebijakan ekonomi.
  • Pembentukan Dana Keadilan Sosial Nasional (DKSN) untuk konsolidasi dana publik.
  • Uji coba koperasi data di sejumlah daerah.
  • Integrasi kurikulum ekonomi moral dan kewirausahaan sosial dalam sistem pendidikan.

Fase II: Konsolidasi Ekonomi Rakyat (2030–2040)

Dekade kedua difokuskan pada penguatan kapasitas rakyat sebagai pelaku ekonomi utama. Target pencapaian meliputi:

  • Pengembangan BUMDes 4.0 di seluruh daerah.
  • Pertumbuhan koperasi digital sebagai pusat nilai tambah lokal.
  • Perluasan program dividen rakyat nasional.
  • Kemandirian energi berbasis komunitas sebesar 30%.
  • Implementasi platform Open Data Dashboard untuk transparansi fiskal.

Fase III: Kedaulatan Nilai Tambah Nasional (2040 dan Seterusnya)

Fase puncak ini menandai kedaulatan ekonomi sejati dimana Indonesia tidak lagi bergantung pada ekspor sumber daya mentah. Ciri utamanya adalah:

  • Penguasaan arus informasi strategis oleh koperasi data nasional.
  • Jaringan inovasi berbasis universitas dan startup rakyat.
  • Energi terbarukan sebagai tulang punggung pembangunan.
  • Pemantauan keadilan sosial melalui Indeks Keadilan Sosial Nasional (IKSN).

Desain Kelembagaan, Pembiayaan, dan Pengawasan


Halaman:

Komentar