"Alhamdulillah, tekanan publik yang sadar konstitusi dan berpikir sehat menggagalkan skenario itu. Namun, dengan dimunculkannya Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden, terlihat upaya pelanggengan kekuasaan melalui dinasti politik," tegas Muslim Arbi.
Menurut analisis Muslim Arbi, setelah kekuasaan berpindah kepada Presiden Prabowo Subianto, mulai terbongkar berbagai kelemahan dari pemerintahan Jokowi selama satu dekade. Proyek infrastruktur ambisius seperti Whoosh kini menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan kerugian negara dan masalah transparansi pembiayaan.
"Jokowi dan Luhut kini seperti mau cuci tangan dan mencari alibi atas proyek itu. Padahal, Whoosh bisa menjadi pintu pembuka untuk mengungkap seluruh kebijakan bermasalah yang merugikan bangsa," tambahnya.
Muslim Arbi mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berani mengusut tuntas kasus Whoosh. "Publik yang waras harus mengawal KPK agar tidak takut menelusuri keterlibatan siapa pun, termasuk Jokowi dan Luhut, demi kebenaran dan keadilan negara," tutupnya.
Artikel Terkait
Pemilik Gedung Terra Drone Diperiksa Polisi Usai Kebakaran Tewaskan 22 Karyawan
Bentrokan Berdarah di Tambang Emas Kalbar, WNA China Serang Petugas dan TNI
Laporan YLBHI Buka Suara: Operasi Militer Ilegal dan Duka yang Membisu di Papua
Menteri Muti Tinjau Revitalisasi SMP Al-Ittihad, Janji Pendidikan Bermutu untuk Semua