Belakangan ini, jagat media sosial, khususnya TikTok, dihebohkan oleh sebuah video yang diduga melibatkan seorang wanita bernama Nurma HMT. Video tersebut, yang dikenal luas sebagai "video blunder 7 menit", menjadi perbincangan panas di kalangan netizen karena kontennya yang kontroversial. Tak hanya video utamanya yang ramai dibahas, tapi juga munculnya klarifikasi dari sang pelaku dan kabar mengejutkan tentang klarifikasi dari ibunya—yang kemudian terungkap sebagai hoaks.
Viralnya Video Nurma HMT yang Bikin Heboh Netizen
Awal mula hebohnya kasus ini bermula dari tersebarnya sebuah video pendek berdurasi sekitar 7 menit yang menampilkan sosok perempuan yang diyakini publik sebagai Nurma HMT. Video tersebut dengan cepat menyebar dari satu akun ke akun lainnya, terutama di TikTok, Instagram, dan platform media sosial lainnya. Banyak netizen yang langsung mengidentifikasi wajah dalam video tersebut sebagai Nurma, meski belum ada konfirmasi resmi pada awal kemunculannya.
Konten dalam video tersebut diduga mengandung unsur yang tidak pantas dan melanggar norma kesopanan publik. Hal inilah yang membuatnya cepat menjadi viral dan memicu berbagai reaksi, mulai dari kecaman hingga rasa penasaran yang tinggi dari warganet.
Nurma HMT Akhirnya Buka Suara: Mengaku dan Minta Maaf
Di tengah tekanan opini publik, akhirnya muncul sebuah video klarifikasi yang diyakini berasal dari Nurma HMT sendiri. Dalam video yang diunggah melalui akun TikTok @vdeo.nurma.cek.bi, perempuan yang mengaku sebagai Nurma tampil dengan wajah tertunduk dan ekspresi menyesal.
“Hallo guys, disini Nurma mau menjelaskan tentang video Nurma yang lagi rame di TikTok. Jadi video itu emang bener Nurma,” ujarnya dengan suara pelan dan terdengar gugup.
Dalam klarifikasinya, Nurma mengungkapkan bahwa tindakannya dilakukan karena tergiur iming-iming uang sebesar 33.000 Ringgit Malaysia (sekitar Rp110 juta). Ia mengaku tergiur dengan tawaran yang datang secara tiba-tiba dan tidak mempertimbangkan dampak dari keputusannya.
“Alasan Nurma ngelakuin itu karena Nurma diiming-imingi uang 33.000 Ringgit Malaysia. Jadi disini Nurma mau minta maaf sebesar-besarnya, terutama buat followers, keluarga, dan semua pihak yang merasa terganggu,” lanjutnya sambil menahan air mata.
Permintaan maaf tersebut langsung mendapat respons beragam dari netizen. Ada yang simpatik dan memberi dukungan agar Nurma bisa bangkit dari kesalahan, namun tak sedikit pula yang tetap menghujat dan menilai bahwa tindakan tersebut tidak bisa dimaafkan begitu saja.
Munculnya "Klarifikasi Ibu Nurma" yang Bikin Heboh Lagi
Belum selesai dengan klarifikasi sang anak, publik kembali dikejutkan dengan munculnya video yang disebut-sebut sebagai klarifikasi dari ibu Nurma HMT. Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @seleb.tiktok.beka, yang dikenal sebagai akun gosip selebriti TikTok.
Dalam unggahan tersebut, terlihat seorang perempuan paruh baya berkerudung abu-abu yang berbicara dengan nada serius. Ia membuka video dengan salam, “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya di sini mau klarifikasi tentang berita yang sedang viral saat ini.”
Ia menyampaikan bahwa sebagai orang tua, dirinya merasa sangat terpukul dan malu atas kejadian yang menimpa anaknya. “Pasti jadi ibunya Nurma HMT malu banget sampai disuruh klarifikasi,” tulis keterangan akun @seleb.tiktok.beka, menambah dramatisasi situasi.
Video tersebut langsung viral dan menjadi bahan perbincangan. Banyak netizen yang merasa simpati terhadap sang ibu, bahkan ada yang memuji keberaniannya tampil di depan kamera untuk membela anaknya. Namun, ada juga yang meragukan keaslian video tersebut.
Fakta Terungkap: Klarifikasi Ibu Nurma HMT Ternyata Hoaks!
Sayangnya, harapan publik untuk mendapatkan klarifikasi langsung dari keluarga Nurma harus pupus. Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut oleh sejumlah akun fact checking dan media sosial pemeriksa fakta, video yang diklaim sebagai klarifikasi ibu Nurma HMT itu dinyatakan tidak benar alias hoaks.
Ternyata, perempuan dalam video tersebut bukanlah ibu kandung Nurma HMT. Akun @seleb.tiktok.beka dianggap sengaja membuat konten sensasional dengan memanfaatkan nama Nurma yang sedang viral. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian, meningkatkan engagement, dan menaikkan jumlah pengikut.
Banyak netizen yang merasa kecewa karena kembali menjadi korban informasi palsu. “Dikira ibunya benar-benar muncul, ternyata cuma akun gosip yang cari views,” komentar salah satu warganet.
Dampak Viralnya Kasus Nurma HMT: Antara Sensasi, Etika, dan Hoaks
Kasus Nurma HMT menjadi contoh nyata betapa cepatnya informasi menyebar di era digital, terutama di platform seperti TikTok. Dalam hitungan jam, sebuah video bisa menjadi viral, memicu reaksi emosional, dan bahkan memicu lahirnya konten-konten sekunder yang belum tentu benar.
Di satu sisi, kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga privasi dan etika dalam bermedia sosial. Di sisi lain, juga menunjukkan betapa rentannya masyarakat terhadap informasi palsu yang dibungkus dengan emosi dan drama.
Selain itu, maraknya akun-akun gosip yang sengaja membuat konten hoaks demi viral juga menjadi perhatian. Banyak dari mereka tidak peduli dengan dampak psikologis yang ditimbulkan, baik bagi yang bersangkutan maupun bagi publik yang menonton.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Menemukan Konten Viral Seperti Ini?
Pakar media digital dan literasi informasi menyarankan agar masyarakat lebih kritis sebelum mempercayai dan menyebarkan konten viral. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Cek sumber asli – Pastikan informasi berasal dari akun resmi atau media terpercaya.
- Gunakan fitur pencarian gambar – Untuk memastikan apakah video atau foto pernah muncul sebelumnya.
- Ikuti akun fact checking – Seperti Turnbackhoax.id, CekFakta.com, atau Liputan6 Cek Fakta.
- Jangan langsung menyebarkan – Beri jeda waktu untuk memverifikasi sebelum share.
Kesimpulan: Viral Bukan Berarti Benar
Kasus Nurma HMT dan hoaks klarifikasi ibunya mengajarkan kita bahwa popularitas di media sosial bisa datang dengan cepat, tapi juga membawa konsekuensi besar. Bagi yang terlibat, bisa menjadi momen yang memalukan dan traumatis. Bagi publik, bisa menjadi ajang uji literasi digital.
Meskipun video asli Nurma HMT telah dikonfirmasi oleh dirinya sendiri, kita tetap harus waspada terhadap segala bentuk konten yang muncul kemudian—terutama yang mengandung unsur dramatisasi, sensasi, atau klaim emosional yang berlebihan.
Di tengah arus informasi yang deras, satu hal yang perlu diingat: viralkah belum tentu benar, dan yang benar belum tentu harus diviralkan.
Sumber: surabayainside
Foto: Nurma-Instagram-
Artikel Terkait
Rakyat Muak Dengar IKN, Habib Umar Alhamid: Pikirkan Perut Rakyat Sekarang!
Prabowo Layak Dapat Rekor MURI, Presiden Pertama yang Mengampuni Koruptor
Jokowi Itu Pembohong Mantan Ketua Dewan Guru Besar UGM Terang-Terangan Ungkap Tak Suka: Beliau Ahli Ngibul Dalam Banyak Hal!
Gibran Sedang Disingkirkan Perlahan Nyaris Tanpa Suara Akan Membeku Dengan Sendirinya