UPDATE! Misteri Kapal ‘JKW Mahakam’ dan ‘Dewi Iriana’ Akhirnya Terjawab, Perusahaan Beri Klarifikasi

- Rabu, 11 Juni 2025 | 13:30 WIB
UPDATE! Misteri Kapal ‘JKW Mahakam’ dan ‘Dewi Iriana’ Akhirnya Terjawab, Perusahaan Beri Klarifikasi




MURIANETWORK.COM - Ramai di media sosial terkait nama kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana terkait isu Raja Ampat. 


Dua nama kapal itu dianggap memiliki keterkaitan dengan nama tokoh tertentu.


Dalam foto dan video yang beredar, tampak kapal itu berjenis tongkang dan tugboat. Kapal itu sedang mengangkut muatan tambang. 


Nama pada kedua kapal itu kemudian dikait-kaitkan dengan tokoh tertentu dan disebut beroperasi di tambang nikel di Raja Ampat.


Perusahaan pemilik kapal buka suara soal ini. Mereka meluruskan isu yang beredar dan memastikan hal tersebut hoaks. 


Berikut keterangan lengkap perusahaan IMC Pelita Logistik:


Berikut penjelasan IMC Pelita Logistik terkait pemberitaan nama kapal Perseroan:


1. Nama kapal “JKW Mahakam” dan “Dewi Iriana” tidak merujuk tokoh publik dan beroperasi di Kalimantan Timur.


2. Perseroan hanya penyedia jasa angkutan laut (charter), tanpa keterlibatan dalam tambang atau lokasi bongkar muat.


3. Saat ini kapal yang dimaksud tidak beroperasi di Raja Ampat.


4. Foto/video yang beredar adalah dokumentasi lama tidak mencerminkan kondisi saat ini


Kami menghormati perhatian publik dan ruang diskusi yang ada. Namun, kami berharap informasi yang beredar dapat disikapi dengan kehati-hatian. 


Kemiripan nama tidak serta merta menunjukkan hubungan atau kepemilikan. Mari bijak menyikapi informasi dan tidak terburu-buru menarik kesimpulan.


👇👇


P


Daftar Pemilik Kapal JKW dan Dewi Iriana


Berdasarkan penelusuran di laman Direktorat Perkapalan dan Kepelautan (Ditkapel) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terdapat beberapa perusahaan pemilik kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana.


Mayoritas kapal tunda JKW Mahakam dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya (PSS), yang merupakan anak perusahaan PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI). 


Sementara kapal tongkang Dewi Iriana juga kebanyakan dimiliki oleh IMC Pelita Logistik beserta anak usahanya. Berikut daftarnya:


- JKW Mahakam 1: PT Pelita Samudera Sreeya

- JKW Mahakam 2: PT Glory Ocean Lines

- JKW Mahakam 3: PT Pelita Samudera Sreeya

- JKW Mahakam 5: PT Sinar Pasifik Lestari

- JKW Mahakam 6: PT Pelita Samudera Sreeya

- JKW Mahakam 7: PT Permata Lintas Abadi

- JKW Mahakam 8: PT Sinar Pasifik Lestari

- JKW Mahakam 10: PT Pelita Samudera Sreeya


- Dewi Iriana 1: PT IMC Pelita Logistik Tbk

- Dewi Iriana 2: PT Pelita Samudera Sreeya

- Dewi Iriana 3: PT Pelita Samudera Sreeya

- Dewi Iriana 5: PT Pelita Samudera Sreeya

- Dewi Iriana 6: PT Sinar Pasifik Lestari

- Dewi Iriana 8: PT Permata Lintas Abadi


Klarifikasi PT IMC Pelita Logistik


PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) juga telah membantah terkait keberadaan kapal dengan nama JKW Mahakam dan Dewi Iriana yang diduga terafiliasi dengan kegiatan pertambangan di Raja Ampat.


Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menjelaskan bahwa perseroan adalah perusahaan jasa logistik laut yang bergerak di bidang angkutan barang curah, khususnya produk mineral melalui penyewaan kapal kepada berbagai klien di Indonesia. 


Kegiatan usaha tersebut dilakukan berdasarkan kontrak kerja dan tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.


"Perseroan ingin menegaskan bahwa tidak memiliki afiliasi, kepemilikan, atau keterlibatan dalam aktivitas pertambangan, termasuk yang berada di wilayah Raja Ampat. Peran Perseroan murni sebagai penyedia jasa transportasi laut, dan kegiatan operasional kapal-kapal kami dilakukan oleh penyewa berdasarkan kebutuhan logistik mereka," jelasnya, dikutip Selasa (10/6).


Manajemen juga mengungkapkan, penamaan kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana dilakukan oleh perseroan berdasarkan pertimbangan internal dan tidak dimaksudkan untuk merujuk atau mengasosiasikan dengan tokoh publik mana pun, serta mengacu pada wilayah operasional di Kalimantan Timur, khususnya sekitar Sungai Mahakam.


Selain itu, perusahaan juga menegaskan bahwa dokumentasi yang beredar di media sosial terkait operasional kapal di sekitar Pulau Gag, Raja Ampat, merupakan dokumentasi lama dan tidak mencerminkan kondisi operasional saat ini.


"Kapal yang disebut dalam pemberitaan saat ini sedang beroperasi di wilayah Kalimantan Timur dan tidak terkait dengan aktivitas pengangkutan di wilayah Raja Ampat," lanjut manajemen.


Sumber: Kumparan

Komentar