"Kita nunggu pemerintah, itu urusan pemerintah," ujar Jokowi.
Ditanya apakah dirinya siap jika nanti ditunjuk oleh Presiden Prabowo, Jokowi kembali menegaskan bahwa hal itu masih terus dimatangkan.
"(siap bila ditunjuk Prabowo?) Ditunggu. Masih dimatangkan semuanya," pungkasnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan segera diluncurkan pada 24 Februari 2025.
Sejalan dengan itu, Prabowo meminta seluruh Presiden dan Wakil Presiden terdahulu untuk ikut serta mengawasi jalannya Danantara.
Prabowo mengatakan dalam waktu dekat, 9 hari lagi, akan meluncurkan Danantara.
Dia menjelaskan lembaga itu ditujukan untuk mengelola dana masyarakat. Untuk itu, dia meminta agar para pendahulunya dapat mengawasi pelaksanaan Danantara.
"Tanggal 24 Februari yang akan datang, 9 hari dari sekarang, kita akan luncurkan dana investasi Indonesia, saya beri nama Danantara dan ini kita harus jaga bersama karena itu saya minta semua presiden sebelum saya berkenan menjadi ikut pengawas di Danantara," kata Prabowo dalam acara HUT Gerindra ke-17, Sabtu (15/2/2025).
Kemudian Prabowo juga membuka peluang kepada organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, hingga Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) untuk ikut mengawasi pengelolaan dana masyarakat itu. Sebab, Danantara mengelola dana hingga US$ 980 miliar.
"Saya juga berpikir kalau perlu Pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, Pimpinan mungkin dari KWI dan sebagainya lain ikut juga mengawasi supaya ini adalah uang rakyat dan anak-anak, cucu kita nilainya adalah hampir 980 miliar dolar asset under management," tambah Prabowo.
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan dana kelolaan Danantara akan diinvestasikan pada proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, manufaktur maju, dan produksi pangan.
Menurutnya, proyek-proyek ini dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
"Semua proyek ini akan berkontribusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kami sebesar 8%," tegas Prabowo dalam keterangan tertulis, Kamis (13/2/2025).
Pengamat Pertanyakan Status Mantan Presiden Jadi Pengawas Danantara
Pakar komunikasi politik lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio mempertanyakan status mantan presiden yang diminta menjadi pengawas Badan Pengelola (BP) Danantara.
“Kalu kemudian dia (Prabowo) mengajak Jokowi atau presiden-presiden sebelumnya untuk mengawasi, ya dalam kapasitasnya sebagai apa mengawasi? Artinya tetap sebagai warga negara atau mengawasi sebagai komisaris? Karena kan nanti Danantara bentuknya perusahaan. Jadi mengawasi dalam bentuk apa?” kata Hendri Satrio, Senin, 17 Februari 2025.
Pria yang akrab disapa Hensa ini mengatakan Danantara memang diperlukan untuk membiayai program Presiden Prabowo Subianto yang bersifat spending dan butuh banyak biaya.
Sementara itu, Deputi Badan Pemenangan Pemilu Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menerima tawaran Presiden Prabowo Subianto menjadi pengawas Badan Pengelola Danantara.
“Pak SBY tentu saja akan menerima penugasan yang diberikan Presiden Prabowo sebagai Pengawas Danantara. Ini menjadi komitmen sekaligus bentuk dukungan totalitas Partai Demokrat kepada Pemerintahan Presiden Prabowo,” kata Kamhar saat dikonfirmasi, Senin, 17 Februari 2025.
Kamhar mengatakan Demokrat menghendaki pemerintahan Prabowo sukses menunaikan janji politiknya.
Apalagi, kata Kamhar, SBY menyampaikan loyalitas penuh kepada Presiden Prabowo Subianto saat silaturahmi Koalisi Indonesia Maju di Hambalang, Jumat kemarin.
“Beliau ingin menyukseskan pemerintahan Prabowo 5 tahun ke depan, bahkan diharapkan 10 tahun ke depan,” katanya.
Adapun Juru Bicara PDIP Guntur Romli belum bisa mengatakan apakah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersedia jadi pengawas Danantara.
Ia mengatakan saat ini Megawati baru saja tiba di Tanah Air selepas umrah.
“Ibu Megawati baru tiba dari lawatan luar negeri, terakhir dari Abu Dhabi pada dini hari tadi. Saat ini masih istirahat,“ kata Guntur saat dikonfirmasi, Senin, 17 Februari 2025.
Sumber: FusilatNews
Artikel Terkait
Kode Hukum Digital: Siapa yang Sebenarnya Menguasai Dunia Maya Anda?
Doa Wamenhaj di Musim Umrah: Prabowo-Gibran Didoakan Sukses, Layanan Haji Digenjot!
Geger! Dua Profesor ITB Jual Wisuda Instan di Pasar Seni, Ijazah Palsu Bisa Dibawa Langsung
5 Alasan Mengejutkan Larangan Pakai Sepatu Lari untuk Main Padel, No. 3 Bikin Nyesel!