Guru Tunggu Tunjangan, Masalah Retur Masih Jadi Tantangan

- Kamis, 01 Januari 2026 | 01:00 WIB
Guru Tunggu Tunjangan, Masalah Retur Masih Jadi Tantangan

Pertama, dari sisi Guru. Pastikan rekening Anda aktif dan nama di buku tabungan persis sama dengan yang tercatat di Info GTK. Hindari mengganti rekening saat masa penyaluran dana berlangsung. Jika ada perubahan, laporkan segera ke sekolah dan simpan baik-baik bukti validasi dari bank.

Kedua, Sekolah atau Satuan Pendidikan punya peran vital. Mereka harus rajin memverifikasi dokumen guru, seperti buku tabungan atau rekening koran. Koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk perbaikan data juga tak boleh lambat.

Ketiga, Dinas Pendidikan. Proses perbaikan data jangan ditunda-tunda. Pastikan sinkronisasi antara Dapodik, Info GTK, dan SIMTUN berjalan rutin. Lebih bagus lagi jika ada MoU dengan bank, sehingga perubahan data rekening guru mesti melalui surat keterangan resmi dari dinas.

Keempat, Kementerian Pendidikan. Di sini, monitoring dan evaluasi harus ketat. Pengecekan data rekening bersama bank sebelum penyaluran bisa jadi langkah preventif yang efektif.

Kelima, Bank. Institusi keuangan ini bisa berperan dengan membuat aplikasi validasi rekening untuk Kemendikdasmen. MoU dengan dinas pendidikan, seperti yang disebut tadi, juga akan memperkuat sistem.

Di sisi lain, pemerintah tak cuma berhenti pada regulasi. Sistem pendukung seperti Info GTK memungkinkan guru memantau proses secara daring. Jadwal triwulanan yang jelas juga memberi kepastian. Tapi, lagi-lagi, kesuksesan skema ini bergantung pada partisipasi aktif semua pihak. Setiap retur yang terjadi bukan cuma menghambat pembayaran, tapi juga menggerus efektivitas kebijakan yang sudah baik ini.

Pada akhirnya, perubahan mekanisme TPG ini adalah bukti nyata. Dengan penyaluran langsung, proses lebih cepat dan akuntabel. Namun, tantangan retur SP2D harus diatasi bersama. Butuh koordinasi, ketelitian data, dan komitmen kuat dari hulu ke hilir.

Mewujudkan Gerakan Zero Retur SP2D bukan cuma untuk kesejahteraan guru semata. Ini investasi untuk kelancaran pendidikan Indonesia. Karena ketika hak guru terpenuhi tepat waktu, kita semua sedang membangun fondasi untuk masa depan yang lebih cerah.


Halaman:

Komentar