Di tengah reruntuhan dan duka di Aceh, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyuarakan tekadnya. Anggaran, tegasnya, jangan sampai jadi penghalang. Penanganan pemulihan bencana harus dilakukan dengan skala nasional, titik.
Dasco punya alasan kuat untuk bersikap demikian. Sebagai salah satu pihak yang turut menyusun anggaran, DPR tahu persis soal kondisi keuangan negara. Menurutnya, di tahun anggaran 2026 nanti, sejumlah kementerian punya dana yang bisa dioptimalkan untuk daerah-daerah yang porak-poranda.
ujar Dasco dalam rapat koordinasi Satgas pascabencana di Aceh, Selasa lalu.
Intinya, dana yang sudah ada untuk pembangunan daerah itu bisa dipakai. Efektif saja penggunaannya. "Menurut saya sih nggak ada kesulitan berarti," sambungnya. "Yang penting koordinasi. Masing-masing kementerian dan lembaga harus jelas tugasnya, biar nggak tumpang-tindih dan kerja jadi lebih fokus."
Di sisi lain, Dasco juga mengingatkan satu hal krusial. Jangan sampai ada kebingungan soal sumber pembayaran untuk proyek-proyek yang sudah jalan. Soal ini, rupanya sudah ada langkah antisipasi.
Ia mengungkapkan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah melakukan penyisiran dana cadangan. Dengan begitu, langkah penanganan harus benar-benar maksimal. Pendekatannya pun harus nasional, tidak setengah-setengah.
Artikel Terkait
Ukraina Bantah Klaim Serangan Drone ke Putin: Tak Ada Bukti, Hanya Akal-Akalan
Pesta Arak di Jember Berujung Petaka, Empat Nyawa Melayang
Bonus Demografi: Kunci atau Jerat bagi Masa Depan Politik Indonesia?
Mantan Ketua KPK Soroti Kembalinya Otoritarianisme dan Dominasi Militer