Warna-warni terompet plastik memenuhi trotoar Jalan Pintu Besar Selatan, Jakarta, Senin lalu. Menjelang malam pergantian tahun, suasana di sana riuh dengan aktivitas para pedagang. Mereka sibuk merakit dan melipat dagangannya, memanfaatkan lahan di depan kios-kios yang tutup. Tinggal hitungan hari, persiapan pun kian digenjot.
Leson, salah satu pedagang, baru dua hari tiba di lokasi. Ia datang bersama istri dan anaknya. Bagi keluarganya, ritual tahunan berjualan terompet ini sudah seperti tradisi. Sambil tangannya lincah melipat terompet, ia bercerita tentang harapannya.
"Kalau sebelum Covid, sepuluh hari di sini omzet bisa sampai Rp 7–10 juta. Mudah-mudahan sekarang begitu juga," ujarnya.
Harapan itu ia gantungkan tinggi-tinggi, meski ia tahu persaingan dan situasi tak selalu mudah.
Artikel Terkait
Polda Kalbar Kejar Cukong di Balik Tambang Emas Ilegal
PKS Masih Timbang-timbang, Koalisi Sudah Sepakat Soal Pilkada Lewat DPRD
SIM Palsu Sopir Bus Krapyak Diungkap, 16 Nyawa Melayang
Sholawat Menggema di Tengah Perayaan Natal, Raiana Bakytovna Bikin Terpukau