Bantuan tersebut disalurkan melalui dua lembaga: Majlis Ugama Islam dan Adat Resam Melayu Pahang serta Dewan Perniagaan Malaysia–Aceh. Keduanya menyatakan ini adalah wujud solidaritas nyata. Kepedulian masyarakat Malaysia, kata mereka, lahir dari ikatan persaudaraan yang sudah lama terjalin.
Lantas, apa yang mendorong warga Malaysia terus membantu Aceh?
Ketua Dewan Perniagaan Malaysia–Aceh, Yazid bin Usman, punya jawabannya. Menurut dia, ini murni panggilan kemanusiaan. Hubungan sejarah dan budaya yang erat antara kedua wilayah menjadi pemicu utamanya.
“Kami membuka pintu hati rakyat Malaysia, segeralah datang dan perbanyaklah bantuan kepada saudara kita di Aceh. Orang mukmin itu bersaudara. Inilah masanya kita mendapat pahala dan membuat kebajikan,” seru Yazid.
Ia menambahkan, masyarakat Malaysia terus didorong untuk berpartisipasi. Bentuknya bisa beragam, mulai dari logistik hingga dukungan lain yang dibutuhkan korban bencana di Tanah Rencong itu. Niat membantu, katanya, harus dipermudah, bukan justru dipersulit.
Artikel Terkait
Polda Kalbar Kejar Cukong di Balik Tambang Emas Ilegal
PKS Masih Timbang-timbang, Koalisi Sudah Sepakat Soal Pilkada Lewat DPRD
SIM Palsu Sopir Bus Krapyak Diungkap, 16 Nyawa Melayang
Sholawat Menggema di Tengah Perayaan Natal, Raiana Bakytovna Bikin Terpukau