Lantas, apa pemicu amuk massa ini? Ternyata hal sepele. Menurut penyelidikan sementara, semua berawal saat korban dan beberapa temannya melintas di lokasi sambil membuka gas motor secara berlebihan. Suara "geber-geber" itulah yang diduga memicu emosi kelompok pelaku.
"Mereka merasa tersinggung, lalu mengejar," kata Anggah menerangkan alur kejadian.
Di sisi lain, Anggah dengan tegas membantah isu bahwa insiden ini ada kaitannya dengan perseteruan antar perguruan silat. Latar belakangnya jauh lebih personal.
"Murni karena person to person," tegasnya.
Artikel Terkait
SPKR Sorong KPK Usut Jampidsus, Diduga Gelapkan Aset Jiwasraya Rp377 Miliar
Natal dengan Seribu Rasa: Kisah Hangat, Kerja, hingga Duka dari Teman kumparan
Wacana Pilkada oleh DPRD: Nostalgia Orba atau Manuver Oligarki?
Dari Lini Produksi ke Rak Toko: Dua Anak Muda Temukan Makna Nyata di Balik Karir