“Ini adalah ruang empati bersama, tempat seni, doa, dan aksi sosial bertemu,” tambahnya.
Nantinya, pengunjung bisa menikmati beragam sajian. Jadwalnya padat: mulai dari alunan musik akustik, puisipuisi menyentuh, monolog, dongeng, hingga tarian dan seni tradisi. Pokoknya, beragam banget.
Di sisi lain, panitia juga menyiapkan posko donasi di lokasi. Jadi, siapa pun yang tergerak bisa langsung menyumbang saat menikmati pertunjukan. Soal kepercayaan, mereka janji transparan. Seluruh sumbangan akan disalurkan melalui mekanisme yang akuntabel, tentunya dengan berkoordinasi pada pihak-pihak terkait yang bisa dipercaya.
Intinya, ini lebih dari sekadar konser. Ini tentang kepedulian yang diwujudkan dalam nada, gerak, dan kata.
Artikel Terkait
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.138 Jiwa, Ratusan Ribu Masih Mengungsi
Konsistensi Kebijakan Jadi Penentu Masa Depan Bahan Bakar Bersih Indonesia
Banjir Bandang Balangan: Air Setinggi Atap Rumah dan Ratusan Rumah Rusak
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 1.138 Jiwa, 163 Masih Hilang