Selain awan panas, periode pengamatan dari pukul enam pagi hingga tengah hari itu juga mencatat tiga kali kejadian guguran lava. Material panas itu mengalir ke arah barat daya mencakup Kali Sat atau Putih, Kali Bebeng, dan Kali Krasak dengan jarak luncur maksimum mencapai dua kilometer.
Meski aktivitasnya meningkat, status Gunung Merapi hingga berita ini diturunkan tetap tidak berubah, masih bertahan di level III atau status siaga. Namun begitu, masyarakat diminta untuk tetap waspada.
Potensi bahaya saat ini, menurut BPPTKG, masih berasal dari guguran lava dan awan panas di sektor selatan hingga barat daya. Kawasan yang perlu diwaspadai meliputi Sungai Boyong (maksimal 5 km), serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng yang bisa terdampak hingga jarak 7 kilometer.
Di sektor tenggara, ancaman serupa mengintai di sepanjang Sungai Woro (3 km) dan Sungai Gendol (5 km).
Dan satu hal yang tak boleh dilupakan: jika sewaktu-waktu terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkaniknya berpotensi mencapai radius tiga kilometer dari puncak gunung. Situasinya terus dipantau, dan semua pihak diharapkan mengikuti arahan dari otoritas setempat.
Artikel Terkait
Basarnas Akhiri Pencarian Korban Banjir Aceh, Beralih ke Fase Pemantauan
Kemenhaj Beri Kelonggaran, Korban Bencana di Tiga Provinsi Bisa Lunasi Bipih Hingga 2026
Israel Pecah Belah Dunia Islam? Pengakuan Somaliland Picu Badai Diplomasi
Surabaya Tegaskan Hukum Satu-satunya Jalan Atas Pengusiran Nenek Elina