Menurut Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, misi seperti ini menuntut lebih dari sekadar fisik kuat. Mental dan kesiapsiagaan penuh mutlak diperlukan.
“Ini adalah bagian dari pengabdian Polri kepada masyarakat. Kehadiran Brimob di lokasi diharapkan dapat membantu meringankan beban korban bencana,”
jelas Nandang. Nada suaranya tegas, namun terdengar keprihatinan yang mendalam.
Di lokasi bencana nanti, seratus personel dari Sumsel ini akan bergabung dengan sekitar 900 rekan Brimob dari daerah lain. Jadi, totalnya ada kekuatan seribu orang yang dikerahkan untuk pemulihan Aceh. Upaya besar-besaran.
Sebenarnya, bantuan dari Polda Sumsel sudah mengalir lebih awal. Sejak awal Desember 2025, kerja sama dengan Bhayangkari Daerah telah menyalurkan bantuan logistik bertahap. Isinya paket sembako, pakaian layak pakai, obat-obatan, sampai perlengkapan sanitasi. Bantuan itu disalurkan ke beberapa daerah terdampak di Sumatera, termasuk Aceh Tamiang dan Langkat.
Jadi, pengiriman personel Brimob ini seperti penguatan gelombang bantuan kedua. Sebuah upaya konkret untuk berdiri bersama di saat yang paling sulit.
Artikel Terkait
Tragedi di Pegunungan Gayo: Dua Penderes Pinus Ditemukan Tewas dengan Luka Senjata Tajam
Natal di Watutumou Berakhir Gelap Gara-gara Listrik Padam Seharian
Mantos Dipadati Pengunjung Usai Perayaan Natal
Kisah Pilu Sembilan WNI: Kabur dari Kandang Scammer di Kamboja