Asal-usul mereka pun beragam, mencerminkan betapa persoalan ini bisa menimpa siapa saja. Mereka datang dari Jawa Barat, Jakarta, Riau, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, sampai Lampung.
Menyikapi kasus ini, Kemlu kembali mengingatkan. “Kami imbau masyarakat agar lebih waspada. Terutama terhadap tawaran kerja ke luar negeri yang jalurnya tidak resmi. Tujuannya jelas, menghindari risiko eksploitasi dan perdagangan orang,” tegas pernyataan itu.
Peringatan itu bukan tanpa alasan. Kamboja belakangan kerap disebut sebagai ‘pusat scammer’. Di sana, beroperasi pusat-pusat penipuan daring berskala besar yang kerap menyasar tenaga kerja asing.
Ironisnya, banyak dari para pelaku scam itu sebenarnya korban juga. Awalnya mereka diiming-imingi pekerjaan mentereng, seperti customer service atau staf administrasi, dengan gaji yang menggiurkan. Kenyataannya? Sangat berbeda. Mereka justru terperangkap dalam situasi yang sulit untuk keluar.
Artikel Terkait
Seratus Personel Brimob Sumsel Bergerak Darat ke Gayo Lues Bantu Korban Bencana
Wamendagri Desak Daerah Papua Percepat Raperda APBD 2026, Papua Barat Tertinggal Jauh
Beringharjo Berdenyut, Pedagang Tak Sempat Makan Demi Serbuan Wisatawan
Islah di Tubuh NU: Jargon Kosong atau Agenda Perbaikan Nyata?