Gemerlap kembang api tak akan menyala di langit Ancol Taman Impian tahun ini. Pengelola memutuskan untuk meniadakan pertunjukan spektakuler itu di malam pergantian tahun. Alasannya sederhana: solidaritas. Mereka ingin mengedepankan rasa kebersamaan, mengingat saudara-saudara di Sumatera yang sedang berjuang menghadapi bencana banjir dan longsor.
Sebagai gantinya, yang akan digelar adalah doa bersama dan Konser Peduli Sumatera di kawasan Pantai Carnaval dan Pantai Festival. Ancol tidak sendirian. TMII pun mengambil langkah serupa. Di sana, pesta cahaya diganti dengan rangkaian kegiatan yang lebih reflektif. Mulai dari doa bersama dengan seribu lilin hingga penggalangan dana untuk korban bencana.
Di sisi lain, Polda Metro Jaya sudah lebih dulu mengimbau warga Jakarta. Masyarakat diajak untuk tidak menggelar pesta kembang api atau petasan saat malam tahun baru. Ini bentuk empati, kata mereka, sekaligus sejalan dengan kebijakan Pemprov DKI.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Bhudi Hermanto, menyebut sejumlah mal dan hotel ternama di ibu kota sudah membatalkan rencananya. "Rasa keprihatinan bersama perlu kita kedepankan," ujarnya, mengingat bencana yang melanda Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Polda mengajak semua pihak merayakan tahun baru dengan cara yang lebih sederhana dan penuh empati. Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung juga sudah memastikan akan menerbitkan surat edaran larangan. Aturan itu nantinya berlaku untuk semua perayaan, baik yang digelar pemerintah maupun swasta, khususnya acara-acara yang memerlukan perizinan.
Namun begitu, sikap pemerintah daerah ternyata tidak seragam. Pemda DIY, misalnya, memilih untuk tidak melarang secara resmi penyalakan kembang api. Tapi warga tetap diimbau untuk merayakannya dengan bijak.
Artikel Terkait
Di Tengah Reruntuhan Gaza, 500 Penghafal Al-Quran Kibarkan Bendera Iman
Dua Dekade Berlalu, Warga Aceh Tetap Berziarah untuk Korban Tsunami 2004
Guru Besar IPDN Tuding Pilpres Langsung Sebagai Warisan Kolonial yang Tak Sesuai Jati Diri
Ketika Keluhan Terasa Berat, Coba Duduk di Kursi Orang Lain