Hujan deras mengguyur Surabaya sejak Rabu sore (24/12), tapi sama sekali tak mengurungkan niat ribuan umat. Gereja-gereja di kota itu dipadati jemaat Kristiani dan Katolik yang hendak mengikuti ibadah malam Natal. Lalu lintas macet di sejumlah titik, terutama di perbatasan Sidoarjo-Surabaya, jadi hal biasa yang mereka hadapi dengan sabar.
Tri Wahyuningtyas, salah satu jemaat GKI Darmo Satelit, mengaku sudah tiba dua jam lebih awal. "Macetnya sudah bisa ditebak, apalagi ditambah hujan. Tapi buat kami, yang penting tidak telat. Lebih baik menunggu lama di gereja," ujarnya.
Namun begitu, sukacita Natal tahun ini agak berbeda. Ada nuansa keprihatinan yang menyelimuti, mengingat bencana alam yang baru saja melanda beberapa kabupaten di Sumatera. Peristiwa itu jadi bahan renungan banyak umat saat mereka berkumpul dalam doa.
Dalam khutbahnya, Pendeta GKI Darmo Satelit, Andri Purnawan, berusaha menguatkan jemaat. Ia menekankan bahwa kehadiran Tuhan tak pernah absen, bahkan di saat-saat paling sulit.
"Allah selalu hadir bagi umatnya, meskipun dalam penderitaan atau keprihatinan,"
katanya dengan suara tenang. Ia mengajak semua yang hadir untuk saling menguatkan, terutama mengingat saudara-saudara di Sumatera yang mungkin merayakan Natal dalam kesederhanaan yang dipaksa oleh keadaan.
Artikel Terkait
Atap Parkiran Ambruk di Koja, Hanya Selangkah dari Anak-anak yang Sedang Bermain
USDT Diam di Dompet? Ini Strategi Hasilkan Untung Tanpa Deg-degan
Healing di Akhir Tahun: Tren atau Kebutuhan Jiwa yang Mendasar?
Jalur Alternatif Puncak Amblas, Warga Buru-buru Dirikan Jembatan Bambu