Kemudian ada foto terbaru di Desember 2025. Menurut pengamatan, tanda dan gejalanya tampak makin kompleks dan sistemik.
Sebagai seorang dokter, saya merasa perlu menyampaikan kekhawatiran ini kepada orang-orang terdekat beliau. Dari pola yang teramati, sepertinya beliau tidak menjalani pengobatan konvensional (conventional medication) dengan optimal.
Saya khawatir dengan prognosis kesehatan beliau ke depan.
Ada kesan kuat bahwa penanganannya hanya bergantung pada steroid untuk menekan gejala. Padahal, cara seperti ini bisa membebani organ-organ vital. Risikonya sangat serius untuk jangka panjang.
Belum lagi beban pikiran yang pasti menghimpit. Masalah keselamatan politik anak-anaknya, misalnya.
Ditambah lagi persoalan pemenjaraan terhadap RRT yang terus mengganggu.
Tekanan mentalnya sangat berat. Sangat berat untuk ditanggung oleh tubuh.
Artikel Terkait
Maninjau Terlanda Banjir Bandang untuk Kesekian Kali, Warga Mengungsi Kembali
Cemburu Membara, Pria Gelapkan Golok di Gerai Bakso Ciparay
Indonesia Emas 2045 atau Justru Indonesia Cemas? Nilai Akademik Siswa SMA Picu Alarm
Prabowo Ajak Warga Maknai Natal sebagai Perekat Persatuan Nasional