Analisis Neuropolitika: Kekhawatiran Dokter Soal Kondisi Jokowi Pasca-Vatikan

- Kamis, 25 Desember 2025 | 16:00 WIB
Analisis Neuropolitika: Kekhawatiran Dokter Soal Kondisi Jokowi Pasca-Vatikan

✍🏻@DokterTifa

Perilaku, atau behavior, itu sebenarnya semua hal yang diperbuat makhluk hidup. Manusia termasuk di dalamnya. Poinnya, perilaku ini bisa diamati langsung atau pakai alat. Bisa juga diukur, bahkan diprediksi polanya.

Nah, dari pola itulah kita bisa mengamati, mengukur, dan membuat prediksi.

Dalam studi doktoral saya, saya mendalami neuroscience behavior. Intinya, ilmu ini menelaah hubungan timbal balik antara otak dan perilaku. Bagaimana otak memengaruhi tindakan, dan sebaliknya, bagaimana perilaku membentuk otak.

Saya lalu mengembangkan ilmu itu. Saya elaborasi dengan tiga disiplin lain yang juga merupakan produk sintesis otak: neurokognitif, psikologi forensik, dan politik kritis. Hasil sintesisnya adalah ilmu yang saya sebut Neuropolitika.

Di sisi lain, kemajuan teknologi dan ilmu data science sekarang ini luar biasa. Pengamatan, analisis, sampai pengukuran matematis bisa dilakukan dari jarak jauh. Metodologi ini saya jabarkan dalam buku JOKOWI'S WHITE PAPER dengan istilah Assessment at Distance (AAD).

Lalu, apa hubungannya dengan foto?

Foto pertama yang beredar diambil sekitar Juni 2025. Waktu itu, sudah tiga bulan sejak Joko Widodo dinyatakan sakit sepulang dari Vatikan pada April.


Halaman:

Komentar