Di sisi lain, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI, Ika Agustin Ningrum, memberikan penjelasan teknis. Ia menegaskan bahwa fokus JakTirta adalah peningkatan kapasitas sungai yang ada, bukan pelebaran seperti pada proyek normalisasi Kali Ciliwung dan Krukut dulu.
"Kalau proyek ini cenderung ke peningkatan kapasitas sungai yang ada saat ini seperti di Kali Angke dan Pesanggrahan. Dengan didalamkan dan dibuat tanggul. Kalau normalisasi kali itu konteksnya pelebaran," papar Ika.
Untuk pembangunan embung dan waduk, lokasinya akan berada di Kebagusan, Pondok Labu, dan Sunter Hulu. Kabar baiknya, menurut Ika, proyek ini tak akan lagi membebani dengan proses pembebasan lahan yang berbelit. "Proses pembebasan lahannya sudah selesai dan tinggal pembangunan konstruksi saja," pungkasnya.
Pelaksana di lapangan nantinya akan dipercayakan kepada sejumlah BUMN konstruksi ternama, seperti PT Adhi Karya, PT Brantas Abipraya, PT Nindya Karya, PT PP, PT Jaya Konstruksi, serta beberapa perusahaan lainnya.
Rincian Paket Kerja JakTirta
- Ada 9 paket untuk membangun sistem polder di 13 titik lokasi. Rencananya, akan ditambahkan 63 unit pompa baru di luar yang sudah ada.
- Pembangunan embung terdiri dari 2 paket kerja yang mencakup 3 lokasi berbeda.
- Juga akan dibangun tanggul pengaman pantai sepanjang 2 kilometer, terbagi dalam 2 paket.
- Tak ketinggalan, revitalisasi sungai dengan total panjang 2 km juga masuk dalam agenda.
Semua rencana itu kini sudah di atas kertas. Tinggal eksekusinya di lapangan yang akan membuktikan apakah Jakarta bisa sedikit lebih lega menghadapi musim hujan di tahun-tahun mendatang.
Artikel Terkait
Densus 88 Geledah Rumah Pelajar SMK di Garut Terkait Dugaan Paham Neo-Nazi
Ryaas Rasyid Soroti Kontaminasi Jokowi pada Prabowo dan Kapolri
Libur Sekolah, Program Makan Bergizi Tetap Berjalan: Niat Mulia atau Cuma Habiskan Anggaran?
Rektor Unsrat Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Korupsi