Allah SWT punya firman yang begitu jelas. Bunyinya begini:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
Intinya, dalam diri Rasulullah itu ada contoh terbaik buat kalian. Khususnya buat orang yang masih punya harapan pada rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat, plus yang rajin banget mengingat-Nya.
Itu QS Al-Ahzab ayat 21. Imam Ibnu Katsir, dalam tafsirnya, bilang ayat ini adalah pondasi utama. Dasarnya untuk meneladani Rasulullah Saw., dalam segala hal. Perkataannya, tindakannya, sampai keadaannya.
Nah, semua yang berasal dari Nabi Muhammad Saw. mulai dari sabda, perbuatan, ketetapan, hingga keadaannya itulah yang kita sebut Sunnah.
Dalam dunia hadis, istilah sunnah dan hadis itu sering dipertukarkan. Maknanya nyaris sama, merujuk ke satu objek: segala sesuatu yang dinisbatkan ke Nabi.
Jadi secara umum, sunnah ya hadis, hadis ya sunnah.
Allah SWT kembali menegaskan dalam firman-Nya:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ قُلْ أَطِيعُوا اللّٰهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
"Katakanlah, Muhammad: Kalau kalian benar-benar cinta sama Allah, ikuti aku. Niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Taatilah Allah dan Rasul-Nya. Kalau kalian berpaling, ingat, Allah tidak suka pada orang-orang kafir."
Itu QS Ali 'Imran ayat 31-32. Perhatikan frasa ikutilah aku. Itu bentuk perintah. Dalam kaidah usul fikih, perintah dari Al-Qur'an atau hadis itu aslinya menunjukkan kewajiban. Titik.
Maka, ayat ini dengan gamblang mewajibkan umat Islam untuk mengikuti Nabi Saw. Ikuti sabdanya, ikuti tindakannya, ikuti ketetapannya.
Logikanya sederhana. Kalau salat lima waktu itu wajib karena ada perintah tegas, dan itu jadi pilar agama, maka mengikuti sunnah Nabi juga begitu. Sama-sama wajib, sama-sama fondasi.
Imam al-Ghazali sampai memasukkan kewajiban ikut sunnah ini sebagai salah satu fondasi agama dalam kitabnya, Al-Arba'in fi Ushul ad-Din. Baginya, kunci bahagia seorang Muslim ya cuma satu: berusaha meneladani Nabi Saw. secara total. Dalam ibadah, sampai ke kebiasaan sehari-hari sekalipun.
Nah, soal kebiasaan ini menarik. Hal-hal yang kita anggap sepele makan pakai tangan kanan, masuk kamar mandi duluan kaki kiri, pakai sandal duluan kaki kanan itu semua bagian dari sunnah. Jangan diremehkan.
Artikel Terkait
Dukungan untuk Palestina Berkibar di Arena Wushu Turki
Wamen Sos Soroti Dua PR Besar Sekolah Rakyat: Gedung dan Nasib Lulusan
Analis Ramalkan 2026 sebagai Tahun Kegetiran di Bawah Pemerintahan Prabowo
Mardiansyah Sindir Roy Suryo: Riset Ijazah Jokowi Dinilai Mirip Propaganda Nazi